Ambon (Antara Maluku) - Arus balik penumpang yang menggunakan jasa penyeberangan kapal feri di pelabuhan Hunimua Liang, Kecamatan Salahutu (Pulau Ambon) Kabupaten Maluku Tengah tetap normal pasca Lebaran 1433 H.

Arus penumpang dan barang yang datang dari pelabuhan Waipirit, Kecamatan Kairatu (Pulau Seram) Maluku Tengah ke pelabuhan Hunimua maupun sebaliknya sampai hari ini tidak mengalami lonjakan, kata Supervisi pelabuhan Hunimua, Ruben Lesnussa di Ambon, Jumat.

Meski tidak terjadi lonjakan arus penumpang yang cukup besar seperti tahun-tahun sebelumnya, namun PT Angkutan Sungai, Danau dan Penyeberangan (ASDP) cabang Maluku tetap menyiapkan tiga kapal penyeberangan yakni KMP Samandar, KMP Danau Rana dan KMP Terubuk.

Karena KMP Inalika dan KMP Tanjung Kuwako yang biasanya melayari rute ini telah ditarik ke pelabuhan Tulehu, Kecamatan Salahutu (Pulau Ambon) untuk melayani penumpang dan barang, terutama bahan kebutuhan pokok pasca bencana banjir dan longsor awal Agustus 2012.

Ruben Lesnussa mengatakan, bencana alam ini telah memutuskan jalur transportasi dari Kecamatan Kairatu (Kabupaten SBB) menuju Masohi (Malteng) dan merusak delapan unit jembatan.

Putusnya delapan jembatan dan jalan serta talud di sejumlah ruas jalan trans Seram sangat mempengaruhi jumlah arus mudik dari Pulau Ambon menuju Pulau Seram, khususnya ke Kabupaten Maluku Tengah dan Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT).

"Saat ini kami hanya melayani penumpang yang menyeberang dari Hunimua menuju Kabupaten Seram Bagian Barat maupun sebaliknya jadi tidak ada lonjakan yang berarti," katanya.

Kecuali pemerintah telah melakukan rehabilitasi atau membangun kembali berbagai sarana infrastruktur dasar yang rusak akibat banjir untuk melancarkan jalur transportasi baru jumlah penumpang yang menyeberang dengan kapal feri bisa mengalami peningkatan.

Pewarta: Daniel Leonard

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2012