Pemerintah Kabupaten Maluku Tengah (Malteng) melakukan subsidi harga kebutuhan pokok guna menekan inflasi di daerah itu yang saat ini cukup tinggi.

“Subsidi pangan murah dilakukan dengan sasaran guna stabilisasi harga serta menekan inflasi di daerah,” kata Penjabat Bupati Maluku Tengah Rakib Sahubawa dalam keterangan yang diterima di Ambon, Rabu.

Pj Bupati mengatakan bahwa upaya subsidi pangan gelaran pasar murah dilakukan dua kali sepekan setiap Senin dan Selasa guna memastikan kebutuhan pokok masyarakat terpenuhi dengan baik.

Sementara itu Kepala Dinas Ketahanan Pangan Maluku Tengah, Juliana Haumahu mengatakan bahwa barang-barang yang dijual dengan harga subsidi antara lain bawang merah yang sebelumnya dijual Rp40 ribu per kilogram kini dijual Rp20 ribu per kilogram.

“Bahan pokok lainnya yaitu minyakita yang sebelumnya Rp15 ribu kini hanya Rp10 ribu per liter, bawang merah Rp20 ribu per kilogram,” katanya.

Sedangkan pada komoditas perikanan harga jual berbagai jenis ikann terutama cakalang hanya Rp8 ribu per kilogram.

"Pangan murah ini digelar sasarannya adalah untuk menekan laju Inflasi di daerah. Dan fokus kita saat ini di Kota Masohi dan Kecamatan Amahai," Kata Haumahu.

Upaya pasar murah itu dilakukan lantaran Kabupaten Maluku Tengah saat ini menjadi kabupaten penyumbang inflasi tertinggi di Provinsi Maluku sebesar 6,46 persen per tahun per Januari 2024.

Oleh sebab itu Pemerintah Provinsi (Pemprov) Maluku pun menggencarkan upaya pengendalian inflasi di daerah dengan memperkuat koordinasi dengan kabupaten kota setelah Badan Pusat Statistik (BPS) setempat mengumumkan terjadi kenaikan Indeks Harga Konsumen pada Mei 2024.

“Kami menyusun strategi dengan kabupaten kota yang termasuk dalam daftar Indeks Harga Konsumen (IHK) dan menyusun langkah-langkah pengendalian inflasi yang sebelumnya pernah dilakukan, seperti gelar pangan murah hingga pengawasan pada setiap distributor,” kata Penjabat Gubernur Maluku Sadali Ie.

Sadali menyebutkan pada tiga wilayah IHK di Provinsi Maluku angka inflasi tahunan tertinggi yakni di Kota Ambon 4,61 persen, Kota Tual 3,70 persen, dan yang terendah Kabupaten Maluku tengah 1,01 persen.

Pihaknya meminta bupati dan wali kota wilayah IHK, dan para distributor untuk mengecek keberadaan stok pangan,” ujarnya.

Pewarta: Ode Dedy Lion Abdul Azis

Editor : Daniel


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2024