Balai Karantina Hewan Ikan dan Tumbuhan (BKHIT) Maluku memfasilitasi pengiriman komoditas perikanan Vannamei Shrimp atau udang raja ke negara tujuan China.
Kepala Karantina Maluku Abdur Rochman mengatakan, pulau Seram dikenal dengan kekayaan laut yakni potensi perikanan terbesar sekaligus mendukung perekonomian lokal melalui sektor perikanan.
"Sebanyak 1.229 ton Vannamei Shrimp atau udang raja sebelum dikirim, diperiksa oleh Pejabat Karantina Maluku Satuan Pelayanan Pelabuhan Laut Kobisadar, " katanya, di Ambon, Rabu.
Ia mengatakan, sebelum dilalulintaskan petugas karantina melakukan rangkaian pemeriksaan fisik dan kelengkapan dokumen.
Pemeriksaan ini bertujuan untuk memastikan bahwa komoditi yang dikirim aman, bebas dari penyakit dan memenuhi standar kesehatan yang berlaku.
"Hal ini merupakan bagian dari upaya Karantina Maluku untuk menjaga kualitas dan keamanan produk perikanan yang akan dilaluintaskan, " katanya.
Ia menjelaskan, komoditas perikanan tersebut telah melalui pemeriksaan karantina dan dinyatakan bebas dari Hama Penyakit Ikan Karantina (HPIK).
Mencegah tersebarnya HPHK, HPIK dan OPTK di wilayah Indonesia, pejabat karantina harus memastikan semua komoditas yang akan dilalulintaskan harus melalui standard operasional prosedur (SOP) tindakan karantina dan juga melalui pintu pengeluaran yang telah ditetapkan.
Karantina Maluku selalu mendukung segala bentuk kegiatan ekspor komoditas hewan, ikan dan tumbuhan asli Maluku.
"Harapannya dapat meningkatkan roda perekonomian di Maluku. Berbagai hal akan dilakukan untuk mewujudkan proses tersebut sesuai arahan kepala Badan Karantina Indonesia," ujarnya
Selain itu, Karantina Maluku selalu hadir di pintu pemasukan dan pengeluaran untuk memastikan kesehatan serta keamanan hewan, ikan, dan tumbuhan serta produknya yang akan dinikmati oleh masyarakat.
Sebanyak 16 pintu masuk lalu lintas hewan, ikan dan tumbuhan di Maluku untuk memperketat pengawasan terhadap risiko masuk dan keluarnya penyakit pada komoditas tersebut dari dan ke Maluku.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2024
Kepala Karantina Maluku Abdur Rochman mengatakan, pulau Seram dikenal dengan kekayaan laut yakni potensi perikanan terbesar sekaligus mendukung perekonomian lokal melalui sektor perikanan.
"Sebanyak 1.229 ton Vannamei Shrimp atau udang raja sebelum dikirim, diperiksa oleh Pejabat Karantina Maluku Satuan Pelayanan Pelabuhan Laut Kobisadar, " katanya, di Ambon, Rabu.
Ia mengatakan, sebelum dilalulintaskan petugas karantina melakukan rangkaian pemeriksaan fisik dan kelengkapan dokumen.
Pemeriksaan ini bertujuan untuk memastikan bahwa komoditi yang dikirim aman, bebas dari penyakit dan memenuhi standar kesehatan yang berlaku.
"Hal ini merupakan bagian dari upaya Karantina Maluku untuk menjaga kualitas dan keamanan produk perikanan yang akan dilaluintaskan, " katanya.
Ia menjelaskan, komoditas perikanan tersebut telah melalui pemeriksaan karantina dan dinyatakan bebas dari Hama Penyakit Ikan Karantina (HPIK).
Mencegah tersebarnya HPHK, HPIK dan OPTK di wilayah Indonesia, pejabat karantina harus memastikan semua komoditas yang akan dilalulintaskan harus melalui standard operasional prosedur (SOP) tindakan karantina dan juga melalui pintu pengeluaran yang telah ditetapkan.
Karantina Maluku selalu mendukung segala bentuk kegiatan ekspor komoditas hewan, ikan dan tumbuhan asli Maluku.
"Harapannya dapat meningkatkan roda perekonomian di Maluku. Berbagai hal akan dilakukan untuk mewujudkan proses tersebut sesuai arahan kepala Badan Karantina Indonesia," ujarnya
Selain itu, Karantina Maluku selalu hadir di pintu pemasukan dan pengeluaran untuk memastikan kesehatan serta keamanan hewan, ikan, dan tumbuhan serta produknya yang akan dinikmati oleh masyarakat.
Sebanyak 16 pintu masuk lalu lintas hewan, ikan dan tumbuhan di Maluku untuk memperketat pengawasan terhadap risiko masuk dan keluarnya penyakit pada komoditas tersebut dari dan ke Maluku.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2024