UNICEF Indonesia bekerja sama dengan Dinas Kesehatan Provinsi Maluku, Portal Kesehatan Masyarakat (Portkesmas), serta Kelompok Kerja Komunikasi Risiko dan Pelibatan Masyarakat (Pokja RCCE+) menyelenggarakan Pelatihan Komunikator Kesehatan di Kota Ambon.
Pelatihan ini bertujuan membangun keterampilan komunikasi perubahan perilaku perwakilan anak muda, guru, tenaga kesehatan, dan organisasi masyarakat sipil untuk meningkatkan penerimaan dan partisipasi masyarakat pada imunisasi dengan menggunakan metode Komunikasi Antar-Pribadi (KAP), kata Perwakilan Kantor UNICEF Wilayah Sulawesi-Maluku, Arte Pisceska, di Ambon, Sabtu.
Ia mengatakan kegiatan pelatihan ini diikuti 46 orang peserta dari Kota Ambon, Kabupaten Maluku Barat Daya, dan Maluku Tenggara, sebagai komitmen penuh UNICEF untuk pemenuhan hak anak.
Imunisasi sebagai intervensi kesehatan masyarakat yang efektif dan terbukti mencegah jutaan kematian di seluruh dunia, wajib diberikan untuk memastikan seluruh anak mendapatkan haknya dalam tumbuh sehat, tanpa memandang status sosial ekonomi, pekerjaan, suku dan agama termasuk untuk anak-anak yang tidak sekolah.
"Adanya kegiatan ini adalah bentuk komitmen kami terhadap pemenuhan hak tersebut. Mari bersama-sama memastikan seluruh anak mendapatkan haknya dalam tumbuh sehat sehingga dapat mencapai cita-citanya," katanya.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Ambon, Wendy Pelupessy, menyambut baik inisiatif kolaborasi bersama untuk dapat meningkatkan capaian imunisasi.
"Untuk menyukseskan capaian imunisasi, kami memerlukan dukungan seluruh pihak. Kami yakin dengan dilaksanakan kegiatan yang diinisiasi oleh UNICEF, maka anak muda, guru, LSM, dan tenaga kesehatan dapat berkolaborasi dalam upaya edukasi untuk meningkatkan penerimaan masyarakat terhadap imunisasi, " ujarnya.
Staf Keterlibatan Anak Muda UNICEF Indonesia,
Vania Santoso, menyampaikan alasan pelibatan anak muda dalam pelatihan komunikasi, selain berhak atas kesehatan, anak muda juga berhak untuk terlibat aktif berpartisipasi.
Dengan dilakukannya kegiatan ini, diharapkan anak muda mendapatkan bekal untuk mempromosikan isu kesehatan di lingkungan, seperti pentingnya imunisasi.
"Kami berharap perwakilan sekolah, komunitas, maupun dinas kesehatan yang diundang pada pelatihan ini dapat mendukung proses kolaborasi agar anak muda dapat menjadi komunikator di tempatnya," ujarnya.
Direktur Eksekutif Portkesmas, Basra Amru juga menyampaikan komitmen dalam memfasilitasi kolaborasi untuk memastikan anak Indonesia sehat.
"Kami senang bisa terlibat dalam inisiatif ‘Jaga Bersama' yang didukung oleh UNICEF. Kami yakin inisiatif ini akan mampu menjadi wadah kolaborasi berbagai pihak dalam isu kesehatan, terutama imunisasi. Kami berharap upaya edukasi bersama akan menjadi lebih besar, sehingga berpengaruh terhadap peningkatan minat imunisasi di masyarakat, " katanya.*
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2024
Pelatihan ini bertujuan membangun keterampilan komunikasi perubahan perilaku perwakilan anak muda, guru, tenaga kesehatan, dan organisasi masyarakat sipil untuk meningkatkan penerimaan dan partisipasi masyarakat pada imunisasi dengan menggunakan metode Komunikasi Antar-Pribadi (KAP), kata Perwakilan Kantor UNICEF Wilayah Sulawesi-Maluku, Arte Pisceska, di Ambon, Sabtu.
Ia mengatakan kegiatan pelatihan ini diikuti 46 orang peserta dari Kota Ambon, Kabupaten Maluku Barat Daya, dan Maluku Tenggara, sebagai komitmen penuh UNICEF untuk pemenuhan hak anak.
Imunisasi sebagai intervensi kesehatan masyarakat yang efektif dan terbukti mencegah jutaan kematian di seluruh dunia, wajib diberikan untuk memastikan seluruh anak mendapatkan haknya dalam tumbuh sehat, tanpa memandang status sosial ekonomi, pekerjaan, suku dan agama termasuk untuk anak-anak yang tidak sekolah.
"Adanya kegiatan ini adalah bentuk komitmen kami terhadap pemenuhan hak tersebut. Mari bersama-sama memastikan seluruh anak mendapatkan haknya dalam tumbuh sehat sehingga dapat mencapai cita-citanya," katanya.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Ambon, Wendy Pelupessy, menyambut baik inisiatif kolaborasi bersama untuk dapat meningkatkan capaian imunisasi.
"Untuk menyukseskan capaian imunisasi, kami memerlukan dukungan seluruh pihak. Kami yakin dengan dilaksanakan kegiatan yang diinisiasi oleh UNICEF, maka anak muda, guru, LSM, dan tenaga kesehatan dapat berkolaborasi dalam upaya edukasi untuk meningkatkan penerimaan masyarakat terhadap imunisasi, " ujarnya.
Staf Keterlibatan Anak Muda UNICEF Indonesia,
Vania Santoso, menyampaikan alasan pelibatan anak muda dalam pelatihan komunikasi, selain berhak atas kesehatan, anak muda juga berhak untuk terlibat aktif berpartisipasi.
Dengan dilakukannya kegiatan ini, diharapkan anak muda mendapatkan bekal untuk mempromosikan isu kesehatan di lingkungan, seperti pentingnya imunisasi.
"Kami berharap perwakilan sekolah, komunitas, maupun dinas kesehatan yang diundang pada pelatihan ini dapat mendukung proses kolaborasi agar anak muda dapat menjadi komunikator di tempatnya," ujarnya.
Direktur Eksekutif Portkesmas, Basra Amru juga menyampaikan komitmen dalam memfasilitasi kolaborasi untuk memastikan anak Indonesia sehat.
"Kami senang bisa terlibat dalam inisiatif ‘Jaga Bersama' yang didukung oleh UNICEF. Kami yakin inisiatif ini akan mampu menjadi wadah kolaborasi berbagai pihak dalam isu kesehatan, terutama imunisasi. Kami berharap upaya edukasi bersama akan menjadi lebih besar, sehingga berpengaruh terhadap peningkatan minat imunisasi di masyarakat, " katanya.*
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2024