Ambon (Antara Maluku) - Pemerintah Kota (Pemkot) Ambon kembali membangun Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) di dua kawasan yakni Kelurahan Lateri (pengungsi Batu Gajah) dan di Desa Batu Merah.

"Pembangunan IPAL akan dimulai pada bulan Juli dan dikerjakan Dinas Tata Kota bersama Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) dan di awasi tenaga fasilitator lapangan," kata Kadistakot setempat Deny Lilipory di Ambon, Kamis.

Menurut dia, setelah melakukan pembangunan IPAL di Desa Nania Kecamatan Baguala tahun 2014, dilanjutkan di dua kawasan di Ambon.

"Desa Nania ditetapkan sebagai kawasan percontohan pemasangan IPAL komunal, pemasangan jaringan pipa ini baru pertama kali dilakukan di Ambon, dan akan dilanjutkan ke kawasan lainnya," katanya.

Denny mengatakan, pemasangan IPAL di dua lokasi tersebut menggunakan anggaran yang bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK) tahun 2015 dan ditargetkan sebanyak 300 unit sambungan baru.

Sambungan di kawasan pemukiman pengungsi Batu Gajah tahap pertama akan dibangun 90 sambungan dari total 200 sambungan, sedangkan di Batu Merah direncanakan sebanyak 110 unit.

"Kami berkeinginan untuk memasang sambungan pada semua kawasan di Ambon, tetapi tahap awal akan dilakukan secara bertahap," katanya.

Ia menjelaskan, sebelum dilakukan proses pekerjaan, masyarakat harus terlebih dahulu membentuk KSM di masing-masing wilayah, selanjutnya dilakukan proses pekerjaan bersama dengan pemerintah.

Anggaran pemasangan lanjutnya dilakukan melalui 3 tahapan, yakni proses pekerjaan fisik berjalan 30 persen baru kemudian uang dicairkan 30 persen. Setelah fisik 60 persen selesai uang kembali dicairkan 30 persen dan 40 persen akan dicairkan setelah semua proses pekerjaan fisik selesai.

"Kita tidak mau pekerjaan tidak selesai, tetapi anggaran sudah dicairkan,karena itu pencairan anggaran dilakukan setelah kita lihat pekerjaan fisiknya seperti apa agar dapat dipertanggung jawabkan," ujarnya.

Denny menambahkan, warga dua kawasan tersebut juga harus berperan aktif membantu pemerintah untuk mengawasi proses pekerjaaan atau pemasangan pipa ini sehingga tidak ada masalah dikemudian hari.

"Jaringan pipa beresiko tinggi bila salah pemasangan atau pipanya terlalu kecil akan terjadi penyumbatan. Jika terjadi demikian maka fatal akibatnya. Oleh karena itu proses pemasangan itu sendiri harus diawasi dengan baik oleh masyarakat," katanya.

Pewarta: Penina Mayaut

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2015