Ambon, 7/10 (Antara Maluku) - Pemerintah Kota (Pemkot) Ambon akan membangun jaringan Instalasi Pembuangan Air Limbah (IPAL) di lokasi perumahan pengungsi Batu Gajah di Negri Halong Kecamatan Baguala, November 2015.

"Direncanakan kami akan melakukan pemasangan 100 sambungan jaringan IPAL di Negri Halong, bagi pengungsi Batu Gajah," kata Kepala Seksi Pembinaan Pertanahan pada Dinas Tata Kota Ambon, Robby Torry, Rabu.

Menurut dia, pemasangan IPAL akan menggunakan APBD Kota Ambon tahun 2015 sebesar Rp800 juta. Perencanaan telah dilakukan dan saat ini tim sementara melakukan sosialisasi dengan masyarakat.

Sosialisasi dilakukan kepada masyarakat serta pemerintah desa, agar ketika dilakukan pembangunan tidak timbul masalah.

"Program pemasangan jaringan IPAL sebelumnya di Ambon sudah berjalan dengan baik, karena telah dilaksanakan pada kawasan perumahan Nania sebanyakc400 unit sambungan pipa komunal milik warga tahun 2014," katanya.

Robby mengatakan, setelah melakukan pembangunan IPAL di Desa Nania Kecamatan Baguala tahun 2014, dilanjutkan di dua kawasan di Ambon.

"Desa Nania ditetapkan sebagai kawasan percontohan pemasangan IPAL komunal, pemasangan jaringan pipa ini baru pertama kali dilakukan di Ambon, dan akan dilanjutkan ke kawasan lainnya," katanya.

Dijelaskannya, pembangunan sambungan IPAL tersebut cocok untuk kawasan perumahan pengungsi Batu Gajah, karena seluruh sambungan pipa pembuangan akan disatukan dalam satu saluran, kemudian ditampung dalam bak penampung setelah itu diolah, sehingga tidak merusak lingkungan.

Masyarakat lanjutnya, tidak perlu harus menggali lubang WC, karena nantinya dari kloset itu akan disambungkan langsung pipa menuju ke lubang penampungan.

"Hal ini dilakukan agar WC milik warga tidak cepat penuh, tahap awal akan diberikan sambungan bagi 100 unit rumah sesuai dengan ketersediaan anggaran yang dimiliki pemerintah," ujarnya.

Ia menyatakan, pihaknya juga berencana tahun 2016 jika anggaran mencukupi, maka akan dilakukan pemasangan sambungan pipa yang sama.

"Pembangunannya akan dilakukan secara bertahap tergantung dengan kesiapan anggaran dan persetujuan masyarakat dan pemerintah setempat," katanya.

Pewarta: Penina Mayaut

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2015