Kepolisian Daerah (Polda) Maluku mengerahkan 2.403 personel gabungan untuk mengamankan perayaan Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 melalui Operasi Lilin Salawaku 2025 yang akan digelar selama 14 hari, terhitung mulai 20 Desember 2025 hingga 4 Januari 2026.

“Tugas kita bersama-sama adalah menjamin kegiatan masyarakat, baik menjelang maupun setelah Natal dan Tahun Baru, dapat berjalan dengan aman, lancar dan kondusif,” kata Kapolda Maluku Irjen Pol Dadang Hartanto di Ambon, Selasa.

Ribuan personel tersebut terdiri atas 250 personel Polda Maluku, 1.356 personel Polres jajaran, serta 797 personel dari unsur pemangku kepentingan terkait. Mereka akan disiagakan untuk mengamankan 676 objek pengamanan yang tersebar di seluruh wilayah Maluku.

Objek pengamanan tersebut meliputi gereja, objek wisata, pusat perbelanjaan, terminal, pelabuhan, bandara, hingga lokasi perayaan pergantian malam Tahun Baru.

Selain itu, Polda Maluku juga menyiapkan 47 pos pengamanan, 27 pos pelayanan dan 8 pos terpadu.

Kapolda berharap perayaan Natal dan Tahun Baru 2026 dapat berlangsung dalam situasi yang aman, lancar dan kondusif.

Ia menjelaskan aman berarti aktivitas masyarakat tidak terganggu oleh gangguan kamtibmas. Lancar diartikan masyarakat merasa nyaman, tenang dan damai dalam beraktivitas, sedangkan kondusif berarti situasi secara keseluruhan mendukung produktivitas masyarakat.

Menjelang puncak perayaan Natal pada 25 Desember 2025 dan Tahun Baru 1 Januari 2026, Polda Maluku juga menggelar Kegiatan Rutin Kepolisian yang Ditingkatkan (KRYD)dengan melibatkan Polri, TNI dan pemerintah daerah.

Menurut Kapolda, pelaksanaan KRYD bertujuan untuk memastikan seluruh rangkaian perayaan Natal dan tahun baru berlangsung aman dan terkendali.

Pengamanan tempat ibadah, khususnya gereja, menjadi atensi utama. Kapolda menegaskan tidak boleh ada gereja yang tidak mendapatkan pengamanan.

“Tidak ada rumah ibadah pada saat perayaan Natal dan Tahun Baru yang tidak dijaga. Metode pengamanan bisa melibatkan Pamswakarsa, tetapi seluruh gereja harus diamankan,” tegasnya.

Selain itu, Kapolda juga menyoroti tingginya mobilitas masyarakat di Maluku yang didominasi oleh transportasi laut. Oleh karena itu, aspek keselamatan pelayaran menjadi perhatian serius aparat.

“Pencegahan kecelakaan laut harus dilakukan sejak awal, mulai dari pengecekan fasilitas keselamatan hingga proses pelayaran. Jika terjadi kecelakaan, harus bisa segera direspons,” ucap Kapolda.

 

Pewarta: Winda Herman

Editor : Moh Ponting


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2025