Ambon, 24/11 (Antara Maluku) - Pengolahan biji plastik sampah rumah tangga di Instalasi Pembuangan Sampah Terpadu (IPST) Toisapu, Kota Ambon, Maluku terkendala kontrak kerja sama dengan pihak ketiga.

Pengolahan biji plastik di IPST hampir setahun tidak berfungsi dengan baik, dikarenakan pihak ketiga yang bekerjasama masa kontraknya dengan pemerintah telah berakhir dan belum dilanjutkan kembali, kata Kepada Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Ambon, Morits Lantu.

"Kita berupaya ke depan ada pihak lain yang siap bekerja sama dengan Pemkot untuk pengolahan biji plastik. Diharapkan awal Desember 2015 atau paling lambat awal tahun 2016 mulai beroperasi," katanya di Ambon, Selasa.

Ia mengatakan pihaknya untuk operasional pengolahan biji plastik mendapatkan pemasukan Rp7 juta per bulan dari pihak ketiga.

"Dalam beberapa bulan terakhir hak tersebut tidak diberikan sehingga kita melakukan pemutusan kontrak kerja sama, karena tidak mampu memberikan pemasukan bagi PAD," katanya.

Diakuinya, sampah plastik yang dihasilkan dari sampah rumah tangga di Kota Ambon setiap hari cukup banyak dibandingkan dengan jenis sampah lainnya.

Volume sampah di Kota Ambon mengalami kenaikan yang cukup tinggi yakni setiap hari bisa mencapai 110 - 120 ton dan 70 persen diantarannya merupakan sampah plastik.

"Volume sampah yang meningkat setiap harinya dapat ditindaklanjuti pihak ketiga untuk menghasilkan biji plastik dalam jumlah banyak," ujarnya.

Morits menjelaskan, pengolahan sampah di IPST pihaknya telah mengirimkan tenaga untuk mengikuti training pengelolaan sampah dan cara mengatasi permasalahan sampah perkotaan.

"Kerja sama dilakukan dengan berbagai pihak guna pengolahan sampah diantaranya dengan Pemerintah Kota Vlissingen yakni pelatihan dan praktek tentang bagaimana atasi dan kelola sampah di perkotaan," ujarnya.

Ia menambahakm, peningkatan volume sampah berdampak pada tempat pengolahan sampah yang saat ini tidak lagi bisa menampung sampah.

Mengantisipasi hal tersebut, pihaknya berencana memperluas lokasi TPA dan IPST dari semula lahan tiga hektar menjadi lima hektar, sehingga sampah bisa ditampung dan diolah secara baik.

"Menjawab keluhan masyarakat akan volume sampah di Ambon yang semakin meningkat dan kendaraan yang dimiliki Pemkot Ambon terbatas serta usianya semakin tua, maka dilakukan penambahan dua unit armada sampah di tahun 2016," katanya.

Pewarta: Penina Mayaut

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2015