Ternate, 22/3 (Antara Maluku) - Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) menyebut, Kota Ternate, saat ini mengalami krisis air bersih untukmemenuhi kebutuhan masyarakat, terutama yang berada di bagian Utara karena cadangan baku air berkurang.

"Apalagi ditambah dengan konsumsi air bersih masyarakat Kota Ternate terus meningkat seiring bertambahnnya penduduk dan berkurangnya sumber air bersih," kata Dirut PDAM Kota Ternate, Syaiful Djafar, di Ternate, Rabu.

Dia mengatakan, warga yang belum menikmati air bersih yaitu di wilayah Ternate utara terutama warga yang berdomisili di daerah ketinggian, seperti di Akehuda dan Soa.

"Pengurangan debit di Ake Gagale sampai saat ini belum ada pengganti yang setara. Masalahnya, debit air di Ake Ga Ale berkurang 20 lieter/kubik, sedangkan penggantnya hanya delapan liter/kubik dengan sumbernya di belakang Keraton Kesultanan Ternate," ujar Syaiful.

Khusus warga yang paling menerima dampak krisis air bersih yaitu pelanggan berada di wilayah distribusi ketinggian.

"Kita memang bertahan dengan posisi itu karena biladebit air di Ake Ga Ale ditambahkanya, maka terancam intruisi air laut. Jadi masalahnya di sumber air penggantinya. Seandainya sudah ada pengganti lain 12 liter/detik berarti semua sudah bisa kembali normal," tandasnya.

Dia mengemukakan, sebelum terjadi intruisi air di kawasan Ake Ga Ale, PDAM memiki sumber air bersih yang cukup, sebab sudah beroperasi sampai dengan 120 liter/ detik, sehingga dengan kejadian lalu sehubungan intruisi air laut itu, kita sudah kurangi 20 liter per detik, jadi hanya tinggal 100 liter per detik.

"Itu artinya, ketika terjadi pengurangan pasokan, sementara orang yang dilayani tetap dengan jumlah yang sama, otomatis masih kekurangan, sehingga sekarang ini di wilayah Ternate Utara sudah satu tahun membatasi instalasi air, kalau ada pemasangan baru kita akan tunda dulu jangan sampai terjadi masalah distribusi," katanya.

Pengurangan itu, kata Saiful, bukan hanya difokuskan di wilayah Ternate Utara, tetapi juga di kawasan Ternate Tengah dan Selatan terutama yang masih menggunakan pompa distribusi.

Pewarta: Abdul Fatah

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2017