Ambon, 15/12 - Panglima Komando Daerah Militer (Pangdam) XVI/Pattimura Mayjen TNI Suko Pranoto di bawah guyuran hujan membacakan amanat Jenderal besar Sudirman pada saat memimpin Upacara Hari juang Kartika (HJK) ke 72 tahun 2017 bertempat di Lapangan Merdeka Jalan Slamet Riyadi Kelurahan Uritetu Kecamatan Sirimau Ambon.
Upacara HJK dihadiri Gurbernur Maluku Ir Said Assagaf, Kasdam XVI/Ptm Brigjen TNI Tri Soewandono, Wakapolda Maluku, Pa Ahli Pangdam XVI/Pattimura, Pa LO AL dan AU, Para Asisten, serta Dansat dan Kabalak Jajaran Kodam XVI/Pattimura.
Pangdam saat membacakan amanat Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI Mulyono mengatakan, 72 tahun yang lalu, para pendahulu kita telah menorehkan catatan yang sangat penting dalam sejarah perjuangan Bangsa Indonesia, yaitu peristiwa yang dikenal sebagai Palagan Ambarawa.
"Palagan Ambarawa adalah simbol kemanunggalan TNI AD dan rakyat Indonesia. Hubungan antara TNI AD dan rakyat bukanlah sebatas hubungan profesionalitas belaka, namun lebih dari itu, TNI AD memiliki hubungan biologis dengan rakyat Indonesia karena dilahirkan dari rakyat sehingga senantiasa membela dan memperjuangkan kepentingan rakyat. Sebaliknya, rakyat adalah pendukung dan penguat perjuangan TNI AD dalam setiap tugas yang diemban. Kondisi di atas tersirat dalam tema yang ditetapkan pada Hari Juang Kartika tahun 2017 ini, yaitu Manunggal Dengan Rakyat, TNI AD Kuat,†katanya.
Ia Juga mengatakan, untuk menambah makna peringatan ini, TNI AD juga melaksanakan acara syukuran, ziarah dan Lomba Lari 10 Km yang melibatkan 67.328 orang dari berbagai kalangan, bakti sosial seperti pemberian Sembako sejumlah 27.152 paket, santunan kepada 2.976 orang Veteran dan Waraka-wuri, donor darah sejumlah 20.460 orang, khitanan massal sejumlah 2.486 orang, operasi bibir sumbing sejumlah 247 orang, operasi katarak sejumlah 2.668 orang dan pengobatan massal sejumlah 19.262 orang, serta dibidang karya bakti, telah dilaksanakan penanaman 149.490 pohon di seluruh wilayah.
"Kegiatan seperti itu selaras dengan Visi Nawacita Presiden Joko Widodo, membangun Indonesia dari pinggiran dengan mengutamakan pembangunan daerah tertinggal, terdepan dan terluar (3T), serta sesuai dengan Delapan Wajib TNI, maka TNI AD telah berkomitmen untuk membantu tugas-tugas pemerintah serta meringankan kesulitan rakyat, yang dilaksanakan melalui Operasi Militer Selain Perang (OMSP),†katanya menambahkan.
Lebih lanjut dalam amanat tersebut Pangdam menambahkan, TNI AD juga terus meningkatkan kemampuan prajuritnya sehingga menjadi prajurit yang unggul dan profesional yaitu melalui proses rekrutmen, pendidikan dan pelatihan serta penugasan yang baik. Komitmen tersebut telah mengantarkan TNI pada peringkat ke-14 dunia dan peringkat pertama di Asia Tenggara. Hal ini sekaligus menunjukkan bahwa pembangunan kekuatan pertahanan Negara yang dilakukan oleh pemerintah telah mendorong TNI sebagai kekuatan yang diperhitungkan dunia.
Ia juga menjelaskan, Hal ini sejalan dengan visi Panglima TNI, Marsekal TNI Hadi Tjahjanto untuk mewujudkan TNI yang profesional dan modern serta memiliki kemampuan proyeksi regional serta komitmen global. Dengan didukung komitmen yang kuat antara TNI, pemerintah, rakyat dan komponen Bangsa lainnya, maka cita-cita menjadikan Indonesia sebagai Macan Asia bahkan Dunia, yang disegani kawan dan ditakuti lawan, bukanlah mimpi belaka.
“Dari hasil survei tentang kepercayaan publik terhadap lembaga Negara akhir-akhir ini, kita patut bersyukur dan bangga atas kepercayaan tertinggi yang diberikan oleh masyarakat Indonesia kepada institusi TNI. Prestasi tersebut bukanlah sesuatu yang diminta maupun direncanakan, melainkan suatu bentuk pengakuan dan penghargaan rakyat Indonesia kepada TNI,†ucapnya.
Dalam kegiatan upacara HJHK tersebut juga dipertontonkan atraksi beladiri Yong Moodo, drama Kolosal dan hiburan rakyat, serta pemberian santunan kepada Veteran dan Warakawuri. (Pendam16)
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2017