Ambon (ANTARA) - Pangdam XV/Pattimura, Mayjen TNI Putranto Gatot Sri Handoyo menegaskan bahwa Gereja Protestan Maluku (GPM) merupakan mitra strategis TNI dalam menjaga dan merawat perdamaian di Maluku.
“Kehadiran GPM bukan hanya membina umat dalam kehidupan rohani, tetapi juga berperan aktif dalam menciptakan ketenteraman, memperkuat persaudaraan, dan memperkokoh nilai-nilai kebangsaan di tengah masyarakat,” ujarnya dalam pembukaan sidang ke-39 Sinode GPM di Ambon, Selasa.
Pangdam menyampaikan apresiasi atas kiprah GPM yang selama hampir satu abad telah menjadi mitra pemerintah dan TNI dalam membangun kehidupan berbangsa dan bernegara, khususnya di wilayah Maluku dan Maluku Utara.
Menurut Pangdam, tema Sidang ke-39 Sinode GPM “Anugerah Allah Melengkapi dan Meneguhkan Gereja Menuju Satu Abad GPM” (1 Petrus 5:10), menjadi refleksi bahwa perjalanan dan karya pelayanan GPM tidak terlepas dari tuntunan serta peneguhan Allah sendiri.
Karena itu, sidang sinode bukan sekadar agenda internal gereja, melainkan juga momentum kebangsaan yang berkontribusi bagi kehidupan sosial dan budaya masyarakat.
Ia berharap, keputusan-keputusan yang dihasilkan dalam sidang ini dapat memperkuat peran GPM sebagai gereja yang relevan dan berdaya guna bagi umat, masyarakat, dan bangsa.
“Dengan tuntunan kasih Tuhan, saya percaya GPM akan terus menjadi terang bagi Maluku dan Indonesia,” katanya.
Pangdam menambahkan, kerja sama antara Kodam XV/Pattimura dan GPM selama ini telah menjadi bagian penting dalam menjaga stabilitas keamanan, memelihara kedamaian, serta memperkokoh harmoni sosial di Maluku yang dikenal dengan semboyan “Hidop orang basudara, potong di kuku, rasa di daging.”
“Sebagai Pangdam XV/Pattimura, saya menegaskan bahwa TNI akan selalu hadir bersama rakyat. Gereja adalah mitra strategis kami dalam memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa,” tegasnya.
Ia juga mengajak GPM untuk terus menanamkan nilai-nilai persatuan, toleransi, dan semangat kebersamaan kepada generasi muda agar Maluku tetap menjadi teladan kerukunan, bukan hanya di Indonesia tetapi juga di dunia.
Ia berharap pada sidang Sinode GPM ke-39 tersebut menghasilkan keputusan bijaksana yang memperkuat pelayanan GPM menuju satu abad.
“Marilah kita terus bergandengan tangan, TNI bersama gereja, masyarakat, dan pemerintah daerah demi mewujudkan Maluku yang aman dan sejahtera. Tuhan memberkati GPM, Tuhan memberkati Maluku, dan Tuhan memberkati Indonesia. Lawamena Haulala, maju terus pantang mundur,” tuturnya.
