Ternate, 22/1 (Antaranews Maluku) - Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten Halmahera Utara, Maluku Utara akan menggratiskan biaya penyambungan pipa bagi pelanggan baru yang tergolong masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).
"Bantuan pemasangan air bersih ini bagi warga MBR di empat kecamatan," kata Direktur PDAM Halmahera Utara, Farid Iskandar dihubungi dari Ternate, Senin.
Menurut dia, program ini untuk 2.000 kepala keluarga di kecamatan Galela Utara, Kao Utara, Malifut dan Tobelo.
Oleh karena itu, PDAM akan melakukan sosialisasi secara intensif, terutama bagi warga di empat kecamatan sasaran tersebut dan rencananya pelaksanaan program ini dimulai dua bulan mendatang.
Dana yang dikucurkan pemerintah pusat akan dialokasikan untuk 2.000 KK melalui pendataan secara intensif oleh petugas di lapangan.
Program ini diharapkan dapat memenuhi kebutuhan air bersih seluruh warga, khususnya MBR.
PDAM juga menyebutkan bahwa masih ada pelanggan yang tidak taat dalam membayar iuran setiap bulan, sehingga sangat mengganggu operasional perusahaan itu.
Sementara itu, Dirut PDAM Kota Ternate, Saiful Jafar ketika dikonfirmasi menyatakan, hingga Januari ini, tercatat pemutusan pelayanan terhadap 200 pelanggan yang tidak membayarkan lebih dari dua bulan.
"Dari 9.000 di Kota Ternate yang menunggak, 200 lebih di antaranya dilakukan pemutusan. Pemutusannya dilakukan secara bertahap," katanya.
Setelah pemutusan pelayanan, pelanggan bersangkutan menyelesaikan kewajiban administrasi dan meminta untuk pemasangan kembali.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2018
"Bantuan pemasangan air bersih ini bagi warga MBR di empat kecamatan," kata Direktur PDAM Halmahera Utara, Farid Iskandar dihubungi dari Ternate, Senin.
Menurut dia, program ini untuk 2.000 kepala keluarga di kecamatan Galela Utara, Kao Utara, Malifut dan Tobelo.
Oleh karena itu, PDAM akan melakukan sosialisasi secara intensif, terutama bagi warga di empat kecamatan sasaran tersebut dan rencananya pelaksanaan program ini dimulai dua bulan mendatang.
Dana yang dikucurkan pemerintah pusat akan dialokasikan untuk 2.000 KK melalui pendataan secara intensif oleh petugas di lapangan.
Program ini diharapkan dapat memenuhi kebutuhan air bersih seluruh warga, khususnya MBR.
PDAM juga menyebutkan bahwa masih ada pelanggan yang tidak taat dalam membayar iuran setiap bulan, sehingga sangat mengganggu operasional perusahaan itu.
Sementara itu, Dirut PDAM Kota Ternate, Saiful Jafar ketika dikonfirmasi menyatakan, hingga Januari ini, tercatat pemutusan pelayanan terhadap 200 pelanggan yang tidak membayarkan lebih dari dua bulan.
"Dari 9.000 di Kota Ternate yang menunggak, 200 lebih di antaranya dilakukan pemutusan. Pemutusannya dilakukan secara bertahap," katanya.
Setelah pemutusan pelayanan, pelanggan bersangkutan menyelesaikan kewajiban administrasi dan meminta untuk pemasangan kembali.
Editor : John Nikita S
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2018