Ambon, 21/12 (ANTARA News) - Stok beras Perum Bulog Divisi Regional Maluku cukup dan aman untuk memenuhi kebutuhan daerah tersebut hingga tiga bulan mendatang.

"Warga Kota Ambon maupun Maluku pada umumnya tidak perlu takut terutama yang akan merayakan hari raya Natal 25 Desember 2018, sebab masih ada stok beras Bulog Maluku sebanyak 12,877 ton yang bisa mengsi permintaan hingga bulan Maret 2019," kata Kepala Bidang Pelayanan Publik Bulog Maluku Armin Bandjar di Ambon, Jumat.

Armin merincikan stok yang ada di gudang Bulog Ambon yakni untuk beras jenis PSO sebanyak 2,602 ton, jenis komersial 15 persen sebanyak 537 ton, sedangkan di gudang Mako (Kabupaten Pulau Buru) tercatat untuk beras jenis PSO 894 ton, di gudang Kota Tual beras jenis PSO 1,082 ton, jenis komersial lima persen sebanyak 850 ton, dan komersial 15 persen 725 ton.

Sedangkan di gudang Ternate, Provinsi Maluku Utara beras jenis PSO sebanyak 1.378 ton, komersial lima persen sebanyak 500 ton, dan komersial 15 persen tercatat sebanyak 1,510 ton.

"Jadi Bulog Maluku selalu melakukan persiapan, bahkan dalam waktu dekat akan masuk lagi sebanyak 4.000 ton yang akan ditempatkan di gudang Bulog Kota Ambon sebanyak 1.000 ton dan Ternate 4.000 ton," ujarnya.

Bulog Maluku selalu siap dalam mengantisipasi kebutuhan beras, lanjutnya, apalagi menjelang hari-hari besar keagamaan seperti sekarang ini menghadapi perayaan Natal 25 Desember 2018.

Dia menambahkan, apalagi untuk kawasan Maluku Tenggara Barat (MTB) sampai dengan Kabupaten Maluku Barat Daya (MBD), dimana gudang Bulog Maluku di Kota Saumlaki sekarang ini sudah difungsikan.

"Jadi selama ini gudang beras Bulog di Kota Tual selain melayani kebutuhan masyarakat setempat juga di Kabupaten Maluku Tenggara (Malra), Kabupaten Maluku Tenggara Barat (MTB), Kabupaten Kepulauan Aru dan Kabupaten Maluku Barat Daya (MBD)," katanya.

Selama ini, lanjutnya, beras keperluan masyarakat di lima daerah kawasan Maluku Tenggara sampai di Maluku Barat Daya selalu di pasok dari Kota Tual.

Ditanya terkait kegiatan operasi pasar Bulog yang rencananya hingga tanggal 31 Desember 2018, Armin mengatakan, masih tetap jalan, dan kalaupun hingga awal Januari 2019 belum ada surat penghentian operasi pasar maka kegiatan ini tetap jalan seperti biasa.

Pewarta: Shariva Alaidrus

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2018