Ambon (ANTARA) - Perum Bulog (Badan Urusan Logistik) Maluku memastikan stok beras di Provinsi Maluku cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat hingga empat bulan ke depan.
"Total beras yang tersedia saat ini sebanyak 16.200 ton untuk beras pso dan premium, dipastikan stok beras di Maluku cukup hingga empat bulan ke depan, semua tersimpan di gudang milik Bulog Maluku, baik di Ambon, Langgur Kabupaten Maluku Tenggara dan di Kota Ternate, Maluku Utara," kata Kepala Perum Bulog Maluku dan Maluku Utara Mara Kamin Siregar di Ambon, Jumat.
Ia mengatakan, stok beras cukup untuk empat bulan ke depan, selain itu saat ini juga dalam proses pengiriman dari Makassar Sulawesi Selatan kurang lebih 5.000 ton.
"Kita juga memiliki stok gula pasir kurang lebih 146 ton, minyak goreng 54 ribu liter, " katanya.
Bulog Maluku dan Maluku Utara tetap melaksanakan program operasi pasar hingga memprioritaskan penyerapan gabah dan beras petani.
Serapan gabah dan beras petani lokal sebanyak 431 ton dari target tiga juta ton secara Nasional hingga April 2025.
Penyerapan beras dan gabah di Maluku berasal dari Pulau buru dan Kobisonta Seram Bagian Barat, serta Gemba SBB.
"Kurang lebih 370 ton dari petani lokal kita, Alhamdulillah dari target 431 ton itu kita sudah capai 70 persen lebih, " katanya.
Ia menjelaskan, Bulog Maluku dan Maluku Utara tetap melaksanakan program operasi pasar hingga memprioritaskan penyerapan gabah dan beras petani.
Selain itu juga terus melakukan Gerakan Pangan Murah (GPM) bersama Tim TPID Pemerintah Kota Ambon dan Provinsi Maluku.
Harga betas pada tiga pasar tradisional Kota Ambon, yakni beras Bulog jenis medium Bulog langka di pasaran dan jenis premium yang dijual dengan harga bervariasi mulai dari Rp17.000 hingga Rp18.000 per kilogram.