Kota Ambon bersama 24 kota di Indonesia mendapatkan pendampingan menuju penandatangan nota kesepahaman (MoU) implementasi gerakan menuju 100 Smart City.
Kepala Dinas Komunikasi Informatika dan Persandian, Joy Reiner Adriaansz di Ambon, Rabu, mengatakan, sesuai prosedur penerapan Smart City, Ambon dan 24 kota serta kabupaten lainnya mendapatkan pendampingan dari kalangan akademisi dari Universitas Indonesia, Institut Teknologi Bandung, STIE Perbanas, dan Badan Pengkajian dan Pengembangan Teknologi (BBPT) serta sejumlah lembaga lainnya.
"Pendampingan yang dilakukan juga termasuk menyiapkan master plan yang mencakup rencana pembangunan Smart City di masing-masing kota atau kabupaten dalam 5-10 tahun ke depan," katanya.
Ia mengatakan, setelah proses pendampingan maka akan dilakukan penandatanganan nota kesepahaman tentang Implementasi Gerakan Menuju 100 Smart City antara Pemerintah Kota Ambon dan 24 Kota/Kabupaten lainnya bersama Direktorat Aplikasi Informatika (Aptika) Kementerian Kominfo.
Dalam nota kesepahaman tersebut, diharapkan setiap kepala daerah dapat mendorong pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi dalam menjawab permasalahan sekaligus meningkatkan kualitas layanan serta mendorong potensi masing-masing daerah.
Program Gerakan menuju 100 Smart City dimulai sejak tahun 2017 hingga 2019 secara bertahap, melalui mekanisme penyaringan atau seleksi terhadap 514 Kota/Kabupaten se-Indonesia.
"Seleksi tersebut dilakukan berdasarkan kriteria dan syarat yang telah ditentukan Kementerian Kominfo," katanya.
Joy menjelaskan, proses penyaringan atau seleksi terbagi atas tiga tahapan yakni tahap pertama dilakukan pada tahun 2017 untuk memilih 25 Kota atau Kabupaten.
Tahap kedua di tahun 2018 untuk memilih 50 Kota dan Kabupaten, dan tahap ketiga untuk memilih 25 Kota/Kabupaten.
"Kota Ambon terpilih dalam 100 Smart City melalui proses seleksi tahap ketiga yang dilakukan pada tahun 2019," kata Joy.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2019