Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Kepulauan Tanimbar, Andri J. Kurniawan menyatakan masyarakat di wilayah kepulauan itu dalam pekan ini sudah bisa menikmati layanan telekomunikasi berkualitas dari Telkomsel dengan jaringan 4G.
"Saya pastikan ini sesuai informasi dari pihak Telkomsel, pekan lalu," kata Andri di Saumlaki, Selasa.
Menurut dia, pemerintah daerah setempat telah berupaya untuk meningkatkan layanan telekomunikasi yang berkualitas di wilayah itu dengan cara meminta pihak Telkomsel untuk membangun menara di sejumlah kecamatan.
Proses pengusulan itu berawal dari kapasitas jaringan selular yang tidak memadai di kota Saumlaki, kecamatan Tanimbar Selatan dan kota Larat, kecamatan Tanimbar Utara, sehingga pihaknya menyurati Direktur Utama Telkomsel di Jakarta melalui surat Bupati nomor 555/1368 tertanggal 30 September 2019 perihal peningkatan kapasitas jaringan selular Telekomunikasi.
Tembusan surat itu disampaikan kepada Menteri Kominfo, Direktur Utama Bhakti dan General Manager Telkomsel yang ada di Makassar serta Kadis Kominfo Provinsi Maluku.
Berdasarkan surat itu, pihak Telkomsel telah membangun tower Base Transceiver Station (BTS) 4G di 9 lokasi.
Infrastruktur telekomunikasi yang memfasilitasi komunikasi nirkabel antara peranti komunikasi dan jaringan operator ini telah dibangun di 9 titik yakni di seputaran Batalyon infanteri 734 Satria Nusa Samudera dan desa Ilngei, kecamatan Tanimbar Selatan, desa Arui Das, kecamatan Wertamrian, dan menara Alusi yang berlokasi di desa Meyano Bab, kecamatan Kormomolin.
Selain itu, juga di desa Watmuri, kecamatan Nirunmas, desa Watidal, kecamatan Tanimbar Utara, Rumasalut di desa Temin, kecamatan Wermaktian, dan dua desa di kecamatan Selaru yakni menara desa Kandar yang berlokasi di desa Namtabung dan di desa Adaut.
Sembilan menara itu secara point to point akan berhubungan dengan radio link yang bukan lagi Vsat, tapi sudah fiber optic dari NOC Palapa Ring Timur yang berlokasi di pantai Weluan, kecamatan Tanimbar Selatan.
"Jadi ini point to point. Mulai dari Saumlaki ke Lauran, Lauran ke Wowonda dan tembak ke Sangliat Dol, dari Sangliat Dol ke Arui Das, menuju Meyano, Watmuri dan seterusnya hingga ke Watidal. Semua ini akan terkoneksi dengan sinyal 4G tulen," katanya Andri.
Ia menyatakan, ukuran sembilan menara itu bervariasi, ada yang 65 meter dan ada yang 74 meter dengan jaringan 4G tulen.
"Diharapkan memberikan kelancaran informasi dan komunikasi yang lebih baik sesuai slogan dinas Kominfo yakni : Menuju Tanimbar bebas signal 2020 dari ujung Molu Maru hingga Selaru" katanya.
Sementara perluasan dan peningkatan kapasitas telah dibicarakan dengan pihak Telkomsel, Indosat dan XL, dimana Kabupaten Kepulauan Tanimbar mengusulkan untuk segera meningkatkan kapasitas sinyal di wilayah kota Saumlaki dan sekitarnya.
"Hal ini dilakukan karena kami sering mendapat laporan oleh layanan pengguna telekomunikasi yakni terjadi lemah signal, baik data maupun suara dan keinginan masyarakat di perdesaan untuk terlayani signal yang baik," kata Andri.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2020
"Saya pastikan ini sesuai informasi dari pihak Telkomsel, pekan lalu," kata Andri di Saumlaki, Selasa.
Menurut dia, pemerintah daerah setempat telah berupaya untuk meningkatkan layanan telekomunikasi yang berkualitas di wilayah itu dengan cara meminta pihak Telkomsel untuk membangun menara di sejumlah kecamatan.
Proses pengusulan itu berawal dari kapasitas jaringan selular yang tidak memadai di kota Saumlaki, kecamatan Tanimbar Selatan dan kota Larat, kecamatan Tanimbar Utara, sehingga pihaknya menyurati Direktur Utama Telkomsel di Jakarta melalui surat Bupati nomor 555/1368 tertanggal 30 September 2019 perihal peningkatan kapasitas jaringan selular Telekomunikasi.
Tembusan surat itu disampaikan kepada Menteri Kominfo, Direktur Utama Bhakti dan General Manager Telkomsel yang ada di Makassar serta Kadis Kominfo Provinsi Maluku.
Berdasarkan surat itu, pihak Telkomsel telah membangun tower Base Transceiver Station (BTS) 4G di 9 lokasi.
Infrastruktur telekomunikasi yang memfasilitasi komunikasi nirkabel antara peranti komunikasi dan jaringan operator ini telah dibangun di 9 titik yakni di seputaran Batalyon infanteri 734 Satria Nusa Samudera dan desa Ilngei, kecamatan Tanimbar Selatan, desa Arui Das, kecamatan Wertamrian, dan menara Alusi yang berlokasi di desa Meyano Bab, kecamatan Kormomolin.
Selain itu, juga di desa Watmuri, kecamatan Nirunmas, desa Watidal, kecamatan Tanimbar Utara, Rumasalut di desa Temin, kecamatan Wermaktian, dan dua desa di kecamatan Selaru yakni menara desa Kandar yang berlokasi di desa Namtabung dan di desa Adaut.
Sembilan menara itu secara point to point akan berhubungan dengan radio link yang bukan lagi Vsat, tapi sudah fiber optic dari NOC Palapa Ring Timur yang berlokasi di pantai Weluan, kecamatan Tanimbar Selatan.
"Jadi ini point to point. Mulai dari Saumlaki ke Lauran, Lauran ke Wowonda dan tembak ke Sangliat Dol, dari Sangliat Dol ke Arui Das, menuju Meyano, Watmuri dan seterusnya hingga ke Watidal. Semua ini akan terkoneksi dengan sinyal 4G tulen," katanya Andri.
Ia menyatakan, ukuran sembilan menara itu bervariasi, ada yang 65 meter dan ada yang 74 meter dengan jaringan 4G tulen.
"Diharapkan memberikan kelancaran informasi dan komunikasi yang lebih baik sesuai slogan dinas Kominfo yakni : Menuju Tanimbar bebas signal 2020 dari ujung Molu Maru hingga Selaru" katanya.
Sementara perluasan dan peningkatan kapasitas telah dibicarakan dengan pihak Telkomsel, Indosat dan XL, dimana Kabupaten Kepulauan Tanimbar mengusulkan untuk segera meningkatkan kapasitas sinyal di wilayah kota Saumlaki dan sekitarnya.
"Hal ini dilakukan karena kami sering mendapat laporan oleh layanan pengguna telekomunikasi yakni terjadi lemah signal, baik data maupun suara dan keinginan masyarakat di perdesaan untuk terlayani signal yang baik," kata Andri.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2020