Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Ambon mendorong Budidaya Ikan Dalam Ember (Budikdamber) skala rumahan.
Kadis DKP kota Ambon, Febby Maail, di Ambon, Jumat, mengatakan, budikdamber menjadi solusi potensial bagi budidaya perikanan dan pertanian di lahan yang sempit dengan penggunaan udara yang lebih hemat.
"Tahap awal kita telah mulai untuk satu kelompok budikdamber dengan 10 anggota di kelurahan Batu Gajah untuk skala rumahan, dan akan dilanjutkan ke kawasan lainnya," ujarnya..
Ia mengatakan, tidak semua jenis ikan dapat dibudidayakan di dalam ember. Hanya ikan yang tahan oksigen rendah, seperti lele, patin, gabus, dan gurame.
"Kita mulai dengan budidaya ikan lele, karena mampu bertahan di kondisi terburuk sekali pun," katanya.
Dijelaskannya, budikdamber terlihat sederhana dan tidak membutuhkan tempat yang luas, perlu ketekunan dalam mengerjakan budidaya agar hasil panennya berkualitas.
Budikdamber, katanya merupakan cara lengkap untuk budidaya ikan dan menanam sayur dalam satu media yang sama yaitu ember.
"Sistem kerja budikdamber yakni membudidayakan ikan dan sayuran dalam satu ember yang merupakan sistem akuaponik (polikultur ikan dan sayuran), jadi selain penen ikan juga sayuran, " ujarnya.
Dengan lahan yang sempit dengan penggunaan udara yang lebih hemat, sistem ini mudah dilakukan oleh masyarakat di rumah masing-masing dengan modal yang relatif kecil.
"Di kelurahan Batu Gajah budikdamber lele dimulai pada Februari 2021 dan telah memasuki masa panen, yang sistem penjualannya dilakukan anggota kelompok secara online, karena ikan lele telah memiliki pasar tersendiri," tandas Febby.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2021