DPRD Maluku mengimbau Satuan  Tugas (Satgas)  Penanganan COVID-19 daerah ini agar mengambil kebijakan dalam mempertimbangkan biaya tes cepat antigen bagi pelaku perjalanan di dalam daerah seperti antara kota dan kabupaten, terkhusus bagi pelajar maupun calon mahasiswa.


"Mereka yang melakukan perjalanan hanya di dalam provinsi, maka Satgas COVID -19 maupun Pemprov Maluku sudah harus mempertimbangkan aspek pembiayaan tes cepat antigennya yang tidak memberatkan.Kalau biaya tes cepat antigen untuk pelaku perjalanan ke luar provinsi itu merupakan suatu hal tersendiri atau berbeda," kata Wakil ketua DPRD Maluku, Melkianus Sairdekut di Ambon, Selasa.

Karena itu, DPRD Maluku mengusulkan penentuan biaya tes cepat antigen bagi para pelajar atau calon mahasiswa yang datang dari kabupaten/kota di Maluku menuju Kota Ambon agar dipertimbangkan Satgas COVID -19 dan Pemprov.

Minimal ada keringanan bagi saudara-saudara yang datang dari berbagai daerah dalam rangka mengikuti seleksi calon mahasiswa baru.

Sehingga dari sisi ekonomi, biaya tes cepat antigen tidak memberatkan mereka yang memang sudah terpuruk perekonomian akibat pandemi COVID-19 yang sudah sejak Maret 2020.

"Sebagaimana yang kita alami saat ini, biayates cepat antigennya bervariasi Rp250.000 hingga Rp275.000 per orang," tandas Melkianus. 

Biaya seperti ini justeru melebihi harga tiket penumpang kapal, misalnya dari Pulau Seram atau Kabupaten Kepulauan Tanimbar ke Kota Ambon, sehingga diharapkan kepada Pemprov Maluku melalui Satgas COVID -19 bisa mempertimbangkannya.

Anggota komisi IV DPRD Maluku, Hengky Pelata mengatakan, untuk persoalan peralatan tes cepat  antigen khusus untuk kabupaten/kota, Sekda Maluku telah membuat surat edaran ke seluruh daerah apabila peralatan kurang di daerah maka Pemprov bisa memberikan bantuan.

"Surat edaran Sekda Maluku ini ditujukan kepada Sekda maupun Sekkot di Maluku di 11 kabupaten/kota," katanya. 

Apalagi pelaku perjalanan yang tergolong pelajar atau calon mahasiswa tentunya bisa dibantu lewat penyediaan alat tersebut agar biaya administrasi yang tidak terlalu memberatkan.

"Jadi saya mengharapkan kepada seluruh Pemkab/Pemkot juga harus proaktif dalam memantau perkembangan ketersediaan sarana tes cepat antigen , apalagi Sekda Maluku, Kasrul Selang juga sudah menyatakan ada persediaan 20.000 alat tersebut," tandas Hengky.
 

Pewarta: Daniel Leonard

Editor : Lexy Sariwating


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2021