Ternate (Antara Maluku) - Penanganan dampak letusan Gunung Gamalama dan banjir lahar dingin letusan gunung itu di Kota Ternate, Maluku Utara (Malut) dibutuhkan dana sedikitnya Rp200 miliar.
Wali Kota Ternate Burhan Abdurahman mengatakan di Ternate, Jumat, dana tersebut dibutuhkan untuk menormalisasi sejumlah kali alur aliran lahar dingin Gunung Gamalama serta perbaikan infrastruktur, termasuk untuk pembangunan tanggulnya.
Selain itu, untuk perbaikan sejumlah infrastruktur seperti jembatan, jalan serta rumah warga yang rusak akibat terjangan banjir lahar dingin letusan Gunung Gamalama tanggal 5 Desember dan 27 Desember 2011.
Menurut dia, dana tersebut akan diupayakan dari pemerintah pusat dan Pemprov Malut, karena kalau hanya mengandalkan APBD Kota Ternate tidak mungkin, karena APBD daerah ini sangat terbatas.
Pemkot Ternate telah mengusulkan kebutuhan dana tersebut ke BNPB serta sejumlah Kementerian terkait dan diharapkan dana itu sudah bisa dikucurkan pada awal tahun 2012.
"Prioritas yang akan kita lakukan adalah normalisasi sejumlah kali yang menjadi alur aliran lahar dingin letusan Gunung Gamalama, agar kalau terjadi lagi hujan lebat, banjir lahar dingin tidak lagi meluap ke permukiman warga," katanya.
Khusus untuk normalisasi kali di Kelurahan Tubo termasuk untuk perbaikan tanggulnya sepanjang 500 meter, Pemprov Malut sudah menyatakan kesediaannya mengalokasikan anggaran untuk penanganannya.
Ia mengatakan, sesuai pendataan Pemkot Ternate, jumlah rumah warga di 10 Kelurahan di Kota Ternate yang rusak akibat terjangan banjir lahar dingin pada 27 Desember 2011 tercatat rumah rusak berat dan ringan sebanyak 294 buah.
Kerusakan lainnya seperti satu buah jembatan di kawasan Dufa-Dufa dan empat tanggul yang ada di kawasan Kota Baru Ternate.
Sedangkan jumlah warga yang mengungsi akibat banjir lahar dingin tersebut tercatat sebanyak 3822 jiwa, mereka ditampung pada 10 titik penampungan di Kota Ternate.
Penanganan Dampak Letusan Gamalama Butuh Rp200 Miliar
Sabtu, 31 Desember 2011 8:00 WIB