Ambon (Antara Maluku) - Penyanyi kelas dunia berdarah Ambon yang tenar sejak tahun 1980-an, Daniel Sahuleka, mengakui Ambon dan Maluku adalah daerah yang aman dan nyaman untuk dikunjungi.
"Ambon ternyata aman dan nyaman. Ini kali pertama aku datang dan bisa merasakannya sendiri. Ambon ternyata berbeda dari bayangan selama ini," ujar Daniel dalam perbincangan dengan ANTARA, di Ambon, Senin.
Pencipta dan pelantun tembang "Don't Sleep Away This Night" yang melambungkan namanya di dunia tahun 1978 itu, berada di Ambon sejak 6 September untuk menggelar konser pertamanya bertajuk "Daniel Sahuleka Pulang Kampong" Ambon tour 2012, di kampung halaman ayahandanya.
Dia mengakui, sangat "gamang" dan tidak sabaran untuk tampil di Ambon, sejak ditawari oleh pendiri yayasan Ambonesia, Andre Sitanala sebagai penyelenggara konser untuk pulang ke kampung halaman guna menghibur sesama saudaranya.
"Sejak ditawari aku menjadi gamang dan tidak sabaran untuk segera ke Ambon. Bertahun-tahun aku rindu ke Ambon karena selama ini hanya tahu Ambon dari cerita ayahku Simon Pieter Sahuleka, termasuk mencari tahu dan melihat foto-foto melalui intertet dan youtube. Ternyata Ambon sesungguhnya berbeda dengan apa yang aku lihat," katanya.
Penyanyi yang telah menggelar berbagai konser di berbagai negara di benua Asia, Eropa, Amerika, Australia itu, mengibaratkan Ambon sama seperti lagunya "You Make My World So Colourful".
"Ambon so colorful. Kotanya sangat berwarna-warni. Sudah bertahun-tahun aku rindu ke Ambon, tetapi baru terwujud saat ini.," katanya.
Dia mengakui, jadwal konser yang padat di berbagai negara, di samping kekhawatiran akan kondisi Ambon yang dilanda konflik sosial pada 1999 lalu, padahal sudah berkali-kali ditawari untuk pulang bernyanyi menghibur saudara-saudaranya.
Dia mengaku, saat pertama kali tampil konser di Jakarta, tahun 1981 pernah ditawari oleh pemuda Maluku di ibu kota negara itu untuk pulang ke kampung halamannya, Ambon.
"Saat itu aku balik bertanya apakah orang Ambon kenal dan tahu lagu-laguku?"
Setelah mendapat tawaran Andre Sitanala termasuk kepastian konser di Ambon, penerima penghargaan sebagai warga istimewa jakarta dari mantan Gubernur Sutiyoso itu, yakin waktunya saya untuk tampil di tanah Ambon. "Apalagi sudah lama saya merindukan tampil di Ambon dan saya tahu banyak penggemar di sini," tandasnya.
Daniel mengatakan, dirinya sempat tidak bisa berkata-kata melihat perkembangan Kota Ambon. "Saya takjub melihat Ambon sebab diluar perkiraan saya. Itu yang membuat saya tidak bisa berkata-kata. Saya senang datang kesini. Saya akan menceritakan Ambon yang sebenarnya kepada siapa saja saat pulang nanti," katanya.
Karier musik
Daniel juga sempat menceritakan awal kariernya sebagai musisi yang mendunia.
"Saat kecil saya tidak membayangkan akan menjadi musisi dunia. Saya mulai serius bernyanyi dan bermain musik sejak berumur 15 tahun. Saya selalu memainkan gitar dan terinspirasi penampilan musisi jazz dunia saat itu," katanya.
Waktu itu, Daniel tinggal bersama keluarga di kota Winterswijk-Belanda dan saat sedang bermain gitar akustik dan bernyanyi. Ternyata tak disengaja penampilannya disaksikan Rudy Bennett. Daniel sama sekali tidak tahu latar belakang Rudy Bennett yang sebenarnya adalah seorang pencari bakat.
Rudy Bennett akhirnya mendorong Daniel kecil untuk maju, bahkan mengenalkannya dengan pimpinan salah satu studio rekaman di Den Haag. Sejak saat itu perlahan-lahan dia mulai dikenal dan kariernya meroket.
Pelantun lagu "I Adore You" ini juga mengaku lagu-lagunya ternyata disukai lintas generasi. "Saya kaget ternyata anak-anak muda saat ini juga menyukai lagu ciptaan saya sejak tahun 1970-an. Jadi ternyata lagu-lagu saya disukai lintas generasi," ujarnya.
Daniel memang tak hanya dikenal di Indonesia. Namanya populer di dunia internasional setelah meniti karirnya di negeri Kincir Angin, Belanda. Tidak heran selama dua dekade ini ia telah menjadi ikon musisi terbaik. Simbol kebangkitan musik berwarna damai dan harmoni di Asia dan Eropa.
Bahkan lagu "You Make My World So Colorful" dan "Don't Sleep Away This Night" menjadi lagu kegemaran masyarakat di kedua benua itu di akhir era 1970-an.
Meski demikian, pria kelahiran Semarang ini tetap tampil sebagai sebagai penyanyi yang sederhana dan ramah, jauh dari kesan sebagai orang terkenal. Bahkan Daniel sendiri tak bisa melupakan tanah kelahirannya. Ini tercermin dari lagu-lagunya yang berbahasa Indonesia, seperti Semarang dan Jakarta kerap dibawakan saat manggung.
Sebagai musisi dengan idealisme tinggi, Daniel yang beristrikan Alice Sahuleka, senantiasa menyisipkan pesan-pesan moral dan filosofi hidup yang perlu dimiliki setiap orang. Itu tergambar dari hampir semua lirik karyanya. Lagu What's All About dan Anak Kecil adalah diantara lagu-lagu bernuansa filsafat kehidupan dengan penekanan pada kedamaian dan kepedulian sesama manusia.
Tak hanya itu, perhatiannya kepada kehidupan sosial masyarakat pun sangat tinggi. Salah satunya dalam bentuk dukungan donasi pembiayaan operasi mata bagi penderita katarak di tanah air melalui program Dark & Light Blind Care.
Kepedulian lainnya adalah perkembangan terhadap pelestarian lingkungan hidup, khususnya hutan dan penghuni hutan. Kegusarannya terlihat jelas saat dia mengungÂkapkan keprihatinan atas penebaÂngan liar, perambahan hutan terus-menerus oleh perusahaan kayu maupun masyarakat luas.
Daniel Sahuleka: Ambon Aman dan Nyaman
Selasa, 11 September 2012 7:20 WIB