Ambon (ANTARA) - Cabang olahraga tinju Maluku memastikan mengantongi empat tiket menuju Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI di Aceh dan Sumatera Utara (Sumut).
"Ini merupakan langkah yang baik bagi Pertina Maluku," ujar Ketua Pengprov Pertina Maluku, Arief Hentihu di Ambon, Jumat.
Ia menjelaskan, empat atlet yang berhasil meloloskan diri menuju PON Aceh yakni Julius Lumoly pada kelas 57-60 kilogram putra yang dinyatakan menang setelah angka mutlak atas petinju Papua Barat Kristi Romario Soulisa, selanjutnya Waldimer Hengszt pada kelas 48-51 kilogram putra, Novi Sahuleka 51-54 kilogram putra dan Sela Soplanit di kelas 50-52 kilogram putri.
Keempatnya berhasil lolos pada Babak Kualifikasi (BK) pertama sekaligus Pra PON di Makassar, Sulawesi Selatan.
Babak Kualifikasi Pra PON untuk cabang olahraga tinju sendiri digelar dua kali yakni di Sulawesi Selatan dan Nusa Tenggara Timur (NTT).
"Pada Babak Kualifikasi pertama ini kita baru mampu menghasilkan empat tiket ke PON, semoga pada BK kedua nanti ada penambahan empat lagi, supaya Maluku punya delapan petinju pada PON nanti," katanya.
Selain itu menurutnya ada beberapa hal yang harus diperhatikan para petinju Maluku mulai dari keseriusan latihan hinggal hal-hal non teknis lainnya.
"Para atlet harus memperbanyak try out untuk menambah jam terbang bertanding, sehingga lambat laun mereka terbiasa naik ring. Itu juga berpengaruh bagi performa saat bertanding," kata dia menjelaskan.
Ia pun mengapresiasi Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Maluku yang telah memperhatikan kesejahteraan para petinju, baik dalam jangka panjang maupun jangka pendek.
"KONI Maluku telah mewujudkan itu, dan ini menjadi poin penting bagi para atlet hingga PON nanti," ucapnya.
Arief menambahkan Pertina Maluku juga meminta doa dan dukungan dari seluruh masyarakat Maluku utamanya pegiat tinju daerah untuk para petinju Maluku yang akan berlaga pada Babak Kualifikasi kedua di NTT nanti.
Sebelumnya diberitakan pada Kejurnas sekaligus Pra PON di Makassar, Sulsel, Pertina Maluku membawa 11 atlet yang terbagi atas delapan putra dan tiga putri yang didampingi tiga pelatih dan ofisial masing-masing Simon Nahumury, Ricky Tauran dan Daniel Liklikwatil.