Ambon (ANTARA) - Pemerintah Negeri Rutong, Kecamatan Leitimur Selatan, Ambon menggandeng atau bekerja sama dengan program studi manajemen sumber daya perairan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) Unpatti dalam upaya mengelola ekosistem pesisir dan laut di negeri itu.
“Ini merupakan visi program studi manajemen sumber daya perairan yaitu menjadi pusat kompetensi sumber daya manusia perikanan dan kelautan yang profesional, kreatif dan inovatif dalam mengelola ekosistem pesisir laut dan pulau-pulau kecil,” kata Ketua Program Studi Manajemen Sumber Daya Perairan FPIK Unpatti Ambon F. W. Ayal, di Ambon, Jumat.
Ia mengatakan, kerja sama tersebut telah menghasilkan berbagai kegiatan antara lain penanaman bakau, rehabilitasi terumbu karang, pembuatan peta potensi sumber data, peraturan negeri serta topik penelitian dan pengabdian lainnya kepada masyarakat yang dilakukan oleh dosen maupun mahasiswa.
Pada kegiatan ini juga dilakukan sosialisasi program studi manajemen sumber daya perairan kepada masyarakat Negeri Rutong.
Prodi tersebut tidak hanya diberikan kepada calon mahasiswa yang berasal dari SMA, tetapi juga kepada masyarakat dalam hal ini orang tua yang berkontribusi terhadap keputusan anak-anak yang ingin melanjutkan studi ke bangku kuliah.
Materi yang diberikan bagi masyarakat meliputi manfaat ekologis maupun ekonomis dari ekosistem mangrove, lamun, serta terumbu karang.
Contohnya, daun mangrove dapat dimanfaatkan sebagai pakan ternak, buah mangrove dapat diolah menjadi sirup, sabun juga keripik.
Selain itu, dijelaskan juga beberapa kegiatan yang tidak boleh dilakukan karena berpotensi merusak ekosistem mangrove seperti pemanfaatan kayu mangrove untuk kayu bakar, bahan bangunan serta akar nafas digunakan untuk pelampung pancing.
Ia mengatakan, Prodi manajemen sumber daya perairan menawarkan program penelitian dan PKM secara multi tahun sebagai bentuk dukungan bagi program-program yang digagas oleh Pemerintah Negeri Rutong.
Menurutnya, potensi sumber daya daerah pesisir dan laut Negeri Rutong sangat kaya sehingga perlu dijaga dan dilestarikan agar berkelanjutan.
“Kawasan pesisir Rutong memiliki ekosistem khas pulau tropis yang lengkap serta didukung dengan budaya kearifan lokal, sehingga kami menjadikan Negeri Rutong sebagai Desa Binaan," ujarnya.
Ketua Badan Koordinasi dan Kerja Sama Negeri Rutong James R. Talahatu menyambut baik kerja sama dan kegiatan tersebut.
"Kiranya dengan ini masyarakat dapat menjaga sumber daya pesisir Negeri Rutong ini dengan baik," ucap James.