Ternate, 25/1 (ANTARA News) - Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Provinsi Maluku Utara (Malut) menyatakan pembenahan jalan di pusat ibu kota provinsi itu belum terealisasi sehingga mengakibatkan banjir di kawasan pusat pemerintahan.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Provinsi Maluku Utara (Malut), Jafar Ismail di Ternate, Jumat, mengaku minimnya anggaran pemeliharaan mengakibatkan infrastruktur seperti jalan 40 di Ibukota Sofifi tergenang air.
"Memang jalan tergenang ini akibat dari minimnya anggaran pemeliharaan, karena pemeliharaannya cuma potong rumput," kata Ismail.
Menurut dia, usulan anggaran untuk pemeliharaan infrastruktur jalan dan jembatan telah diajukan ke Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda), namun dalam Daftar Pelaksanaan Anggaran (DPA) sangat kecil.
"Ini yang ada cuma potong rumput, empat kali dalam satu tahun, akibatnya ada jalan yang tergenang dan jembatan yang roboh," kata Jafar.
Selain itu, ada sejumlah jembatan yang roboh seperti jembatan Obi, Ake Coro, Ake Buton dan jembatan ruas payahe.
"Ini karena anggaran pemeliharaan minim dan ini merupakan jalan provinsi, jadi jangan kasih anggaran yang kecil akibatnya itu semua rusak," katanya.
Jafar menambahkan, seharusnya BAPPEDA melihat hal ini, sehingga anggaran pemeliharaan yang berikan sesuai dengan kondisi yang terjadi di lapangan.
"Jangan nanti sudah terjadi baru, disuruh usul itukan lebih besar karena kalau anggaran awalnya hanya Rp500 juta, tetapi sudah begini jadi sampai Rp5 miliar, karena perbaiki kerusakan," ujarnya.
PUPUR: pembenahan jalan di Sofifi belum terealisasi
Sabtu, 26 Januari 2019 8:19 WIB