Hewan Kurban Dijual Sepanjang Jalan Jenderal Sudirman
Minggu, 14 November 2010 9:57 WIB
Para pedagang hewan kurban di Kota Ambon setiap tahun memamerkan dagangannya di sepanjang Jalan Jenderal Sudirman, Desa Batumerah, Kecamatan Sirimau karena lokasi tersebut dinilai strategis menjaring pembeli.
"Kawasan ini sangat strategis karena merupakan jalan utama di Kota ini. Kendaraan dalam dan luar kota pastilah melalui jalur ini sehingga cocok untuk dijadikan lokasi hewan kurban," kata pedagang hewan kurban, Basri Saro di Ambon, Sabtu.
Basri Saro mengatakan, dirinya menjual hewan kurban sejak tahun lalu dan lokasi yang dipilihnya adalah kawasan tersebut. Jenis hewan kurban yang ditawarkan Basri adalah kambing dengan kisaran harga Rp1 juta-Rp1,5 juta/ekor.
Dia mengatakan, dari 50-an ekor kambing yang dipamerkan, 30 ekor di antaranya telah laku terjual. Namun para pembeli tidak langsung memboyong hewan-hewan itu ke tempat mereka, melainkan dititipkan kepada Basri agar dirawat.
Hewan-hewan itu akan dijemput pemilik barunya bila mendekati hari raya Idul Adha 10 Dzulhijjah 1431 Hijriyah.
Basri Saro menjelaskan, hewan-hewan yang dijualnya itu bukanlah ternak peliharaannya, melainkan didapat dari hasil "berburu" ke pulau-pulau terluar di Maluku Tenggara, tepatnya di Maluku Barat Daya (MBD).
"Kambing-kambing ini berasal dari Pulau Lakor, Moa, Leti dan Kisar, wilayah Tenggara karena memang daerah itu terkenal dengan hewan ternaknya yang gemuk-gemuk dan murah. Sementara daerah lain di Maluku ini ternaknya kecil-kecil dan harganya mahal," katanya.
Dia menjelaskan, petugas dari Dinas Kehutanan dan Pertanian Kota Ambon pekan lalu datang memeriksa kesehatan hewan yang dijualnya.
"Hasilnya hewan-hewan ini semuanya sehat karena tidak ada satu pun yang mereka ambil atau pisahkan dari kawan-kawannya dengan alasan tidak layak," katanya.
Seorang rekan Basri, Ramly mengatakan, hewan-hewan itu mereka dapat dari hasil "rebutan" dengan pedagang-pedagang lain yang datang dari luar Maluku, seperti Sulawesi dan Bima.
"Banyak pedagang mengincar hewan kurban di Tenggara (MBD-red) sehingga penduduk setempat menaikan harga ternaknya, dan bagaimanapun kami harus membeli karena memperhitungkan ongkos yang dikeluarkan hingga sampai ke sana," kata Ramly.
Dia mengatakan, ternak-ternak yang diincar para pedagang di Kabupaten MBD adalah sapi, kambing dan kuda.