Sekretaris Kota (Sekkot) Ambon, Agus Ririmasse mengimbau penjabat desa dan negeri yang akan melaksanakan Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) serentak untuk menghindari potensi terjadinya konflik.
"Saya tidak mau ada potensi konflik seusai Pilkades karena ada protes dari masyarakat karena penjabat kepala desa berpihak pada calon tertentu," katanya, di Ambon, Selasa.
Penjabat desa katanya, harus netral dan tidak berpihak pada satu kandidat, bekerja profesional, sesuai tugas dan fungsi.
"Jangan ada penjabat kepala desa yang 'masuk angin'. Saya mempunyai jaringan kuat jika ada yang terlibat konspirasi akan diberhentikan dari jabatan definitif. Saya tidak mau ada konflik kepentingan di Pilkades," ujarnya.
Ia mengatakan, pelaksanaan Pilkades serentak dijadwalkan berlangsung pada akhir Maret 2022,di delapan desa yakni Wayame, Negeri Lama, Poka, Hunuth, Nania, Waiheru, Latta, dan desa Galala serta satu Negeri yakni Hative Kecil.
Pilkades akan dilaksanakan pada akhir Maret 2022 dan kades terpilih dijadwalkan dilantik minggu ke dua April 2022
"Diharapkan pada April 2022 sudah tidak lagi penjabat kepala desa dan penjabat negeri. Semua akan terselesaikan di akhir masa kepemimpinan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Ambon pada 25 Mei 2022," katanya.
Seluruh persiapan katanya, sedang dirampungkan terkait pemantapan administrasi hingga kesiapan panitia untuk pelantikan.
"Pemantapan administrasi telah disiapkan, kemungkinan sehari dua ini semuanya sudah siap," tandasnya.
Dua desa di Ambon yakni Latta dan Galala akan melaksanakan Pilkades sistem e-voting.
Pelaksanaan e-voting dengan pertimbangan daftar pemilih tetap paling sedikit dari pada Daftar Pemilih Tetap (DPT) desa/negeri lainnya yang melaksanakan Pilkades.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2022