Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Maluku Utara (Malut) bersama pimpinan partai politik dan pemangku kepentingan menggelar diseminasi Pemilihan Umum 2024 untuk menyampaikan berbagai perkembangan terkait dengan tahapan pemilu.
"Seluruh masukan dari pengurus parpol melalui dialog atau informasi penting terkait dengan diseminasi ini menjadi catatan untuk mendukung Pemilu 2024," kata Ketua KPU Provinsi Malut Pudja Sutamat di Ternate, Sabtu (12/11).
Dalam acara yang dihadiri sejumlah pimpinan organisasi, partai politik, LSM, dan perguruan tinggi bertajuk Tahapan Penyelenggaraan Pemilihan Umum 2024 ini, kata dia, peroleh berbagai masukan laporan yang akan dikaji.
Baca juga: KPUD Maluku Utara: perlu 40.020 orang jadi penyelenggara pemilu
Pudja Sutamat mengatakan bahwa tahapan penyelenggaraan Pemilu 2024 saat ini telah sampai tahapan verifikasi partai politik calon peserta pemilu mendatang.
Pada kesempatan tersebut, dia juga mengatakan bahwa pada tahun 2022 ada tahapan rekrutmen badan ad hoc panitia pemilihan kecamatan (PPK) dan panitia pemungutan suara (PPS).
"Kalau dihitung-hitung itu lebih dari 40.000 yang akan diseleksi, tentu ini bukan hal mudah. Semoga tidak ada banyak protes atau masalah-masalah terkait dengan soal seleksi," ujarnya.
Menurut dia, disadari atau tidak, sukses tidaknya tahapan pemilu tergantung pada semua pemangku kepentingan. Tidak hanya oleh penyelenggara pemilu (KPU, Bawaslu, dan Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu [DKPP]), tetapi seluruh lapisan masyarakat, termasuk juga pemangku kepentingan.
"Perjalanan selama 2023 sampai dengan 2024 itu sangat menentukan sehingga partisipasi dari ibu/bapak sekalian, termasuk peserta pemilu, sangat menentukan bagaimana lancar tidaknya dari perjalanan setiap tahapan," ujarnya.
Baca juga: KPU Malut harapkan perempuan berpartisipasi sebagai penyelenggara pemilu
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2022
"Seluruh masukan dari pengurus parpol melalui dialog atau informasi penting terkait dengan diseminasi ini menjadi catatan untuk mendukung Pemilu 2024," kata Ketua KPU Provinsi Malut Pudja Sutamat di Ternate, Sabtu (12/11).
Dalam acara yang dihadiri sejumlah pimpinan organisasi, partai politik, LSM, dan perguruan tinggi bertajuk Tahapan Penyelenggaraan Pemilihan Umum 2024 ini, kata dia, peroleh berbagai masukan laporan yang akan dikaji.
Baca juga: KPUD Maluku Utara: perlu 40.020 orang jadi penyelenggara pemilu
Pudja Sutamat mengatakan bahwa tahapan penyelenggaraan Pemilu 2024 saat ini telah sampai tahapan verifikasi partai politik calon peserta pemilu mendatang.
Pada kesempatan tersebut, dia juga mengatakan bahwa pada tahun 2022 ada tahapan rekrutmen badan ad hoc panitia pemilihan kecamatan (PPK) dan panitia pemungutan suara (PPS).
"Kalau dihitung-hitung itu lebih dari 40.000 yang akan diseleksi, tentu ini bukan hal mudah. Semoga tidak ada banyak protes atau masalah-masalah terkait dengan soal seleksi," ujarnya.
Menurut dia, disadari atau tidak, sukses tidaknya tahapan pemilu tergantung pada semua pemangku kepentingan. Tidak hanya oleh penyelenggara pemilu (KPU, Bawaslu, dan Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu [DKPP]), tetapi seluruh lapisan masyarakat, termasuk juga pemangku kepentingan.
"Perjalanan selama 2023 sampai dengan 2024 itu sangat menentukan sehingga partisipasi dari ibu/bapak sekalian, termasuk peserta pemilu, sangat menentukan bagaimana lancar tidaknya dari perjalanan setiap tahapan," ujarnya.
Baca juga: KPU Malut harapkan perempuan berpartisipasi sebagai penyelenggara pemilu
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2022