Jumlah siswa yang keracunan makanan bertambah jadi 70 orang di SMA Siwalima Ambon, dan hingga Jumat (18/11) malam hari masih ada 34 pelajar yang menjalani perawatan medis secara intensif pada sejumlah rumah sakit di Ibu Kota Provinsi Maluku itu.
"Saat ini tersisa 34 pelajar yang masih menjalani perawatan medis di rumah sakit," kata Kapolsek Baguala AKP Meity Jacobus di Ambon, Jumat malam.
Menurut dia, pihak sekolah unggulan di Provinsi Maluku ini juga tidak berani mengambil risiko dengan kesehatan siswanya, sehingga harus dibawa ke RS guna mendapatkan perawatan medis.
Baca juga: Puluhan pelajar SMA Siwalima Ambon keracunan makanan masih jalani perawatan, semoga tidak ada korban jiwa
Awalnya puluhan siswa ini mendapatkan pertolongan medis dari tenaga kesehatan Puskesmas Nania di ruang UKS serta aula sekolah.
Sesuai keterangan salah seorang pelajar, Prety Masella, pada Kamis (17/11) sekitar pukul 13:00 WIT mengikuti makan siang bersama seluruh pelajar dengan menu ikan goreng dan sayur bayam.
Siswi kelas 11 ini mengaku sudah mulai merasakan kondisi tubuhnya menjadi lemas dan rasanya mau muntah menjelang malam hari. Kemudian sekitar pukul 20.00 WIT, yang bersangkutan makan malam bersama dengan menu sop kacang hijau dan telur dadar.
Namun, pada saat menikmati makan malamnya, dia langsung mengalami kepala pusing dan mual-mual, namun Prety masih tetap memaksakan diri untuk mengikuti kegiatan belajar malam.
Pada hari Jum'at (18/11) pagi sekitar pukul 08.00 WIT, korban mengalami sakit perut dan mual, kepala pusing di sertai lemas yang mengakibatkan penurunan kesadaran.
Baca juga: Kemenkes: Penelitian penyebab gangguan ginjal akut terus dikembangkan
Petugas Puskesmas Nania juga sudah mengirimkan sampel makanan ke laboratorium untuk memastikan penyebab keracunan massal tersebut.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Maluku Insun Sangadji mengatakan pihaknya bergerak cepat menyikapi kasus keracunan massal pelajar ini dengan mengirimkan tenaga kesehatan ke SMA Siwalima Ambon.
"Sampel makanan sementara diteliti di laboratorium, sehingga kita menunggu hasil pemeriksaan Balai POM Ambon untuk mengetahui penyebabnya," ujarnya.
Dinas Dikbud provinsi juga akan melakukan pembinaan terhadap pihak ketiga yang mengelola katering bagi pelajar SMA Siwalima yang tinggal di asrama sekolah tersebut.
Baca juga: Polres Aru selidiki penyebab puluhan anak keracunan makanan
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2022
"Saat ini tersisa 34 pelajar yang masih menjalani perawatan medis di rumah sakit," kata Kapolsek Baguala AKP Meity Jacobus di Ambon, Jumat malam.
Menurut dia, pihak sekolah unggulan di Provinsi Maluku ini juga tidak berani mengambil risiko dengan kesehatan siswanya, sehingga harus dibawa ke RS guna mendapatkan perawatan medis.
Baca juga: Puluhan pelajar SMA Siwalima Ambon keracunan makanan masih jalani perawatan, semoga tidak ada korban jiwa
Awalnya puluhan siswa ini mendapatkan pertolongan medis dari tenaga kesehatan Puskesmas Nania di ruang UKS serta aula sekolah.
Sesuai keterangan salah seorang pelajar, Prety Masella, pada Kamis (17/11) sekitar pukul 13:00 WIT mengikuti makan siang bersama seluruh pelajar dengan menu ikan goreng dan sayur bayam.
Siswi kelas 11 ini mengaku sudah mulai merasakan kondisi tubuhnya menjadi lemas dan rasanya mau muntah menjelang malam hari. Kemudian sekitar pukul 20.00 WIT, yang bersangkutan makan malam bersama dengan menu sop kacang hijau dan telur dadar.
Namun, pada saat menikmati makan malamnya, dia langsung mengalami kepala pusing dan mual-mual, namun Prety masih tetap memaksakan diri untuk mengikuti kegiatan belajar malam.
Pada hari Jum'at (18/11) pagi sekitar pukul 08.00 WIT, korban mengalami sakit perut dan mual, kepala pusing di sertai lemas yang mengakibatkan penurunan kesadaran.
Baca juga: Kemenkes: Penelitian penyebab gangguan ginjal akut terus dikembangkan
Petugas Puskesmas Nania juga sudah mengirimkan sampel makanan ke laboratorium untuk memastikan penyebab keracunan massal tersebut.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Maluku Insun Sangadji mengatakan pihaknya bergerak cepat menyikapi kasus keracunan massal pelajar ini dengan mengirimkan tenaga kesehatan ke SMA Siwalima Ambon.
"Sampel makanan sementara diteliti di laboratorium, sehingga kita menunggu hasil pemeriksaan Balai POM Ambon untuk mengetahui penyebabnya," ujarnya.
Dinas Dikbud provinsi juga akan melakukan pembinaan terhadap pihak ketiga yang mengelola katering bagi pelajar SMA Siwalima yang tinggal di asrama sekolah tersebut.
Baca juga: Polres Aru selidiki penyebab puluhan anak keracunan makanan
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2022