Gubernur Maluku Murad Ismail meminta perangkat gereja di Maluku untuk menyatu berbaur dengan masyarakat agar solid dan dapat membantu pemerintah dalam upaya pembangunan provinsi itu.
"Gereja yang kuat dan solider adalah yang perangkatnya menyatu dengan warga dan melayani dengan setia sambil tetap membangun semangat kemitraan dengan pemerintah daerah untuk tujuan yang dicita-citakan bersama," ujar Gubernur Maluku Murad Ismail yang diwakili oleh asisten I bidang Pemerintahan dan Kesra Samuel Huwae, dalam Persidangan Klasis GPM Taniwel, Kecamatan Taniwel, di Kabupaten Seram Bagian Barat, Maluku, Rabu.
Menurutnya Maluku yang berbasis Kepulauan justru harus menjadi jembatan menuju keberhasilan gereja.
Persidangan Klasis GPM Taniwel, di Seram Bagian Barat, Maluku (Antara/HO-Pemprovmaluku)
Pasalnya kata dia tantangan bergereja dimulai dari banyak aspek, mulai dari masalah yang ringan sampai ke masalah berat semuanya mengkristal.
"Ini harus dilihat dengan senyuman dan sekaligus bisa diatasi. Bagi saya, tantangan secara internal dan eksternal juga harus bisa memosisikan gereja di tengah era teknologi informasi yg berkembang pesat. dengan mengikuti revolusi industri saat ini," kata dia menjelaskan.
Untuk itu, ia berharap persidangan klasis sebagai sidang gerejawi harus membahas berbagai program dan kegiatan yang bermuara pada kesejahteraan umat.
Kesejahteraan itu bukan saja mencakup aspek-aspek materi dan fisik semata, tetapi mencakup juga aspek-aspek moral spiritual di tengah berbagai tantangan dan pergumulan saat ini.
Ia melanjutkan gereja juga harus dapat menjadi sumber inspirasi dan solusi terhadap berbagai masalah yang dihadapi masyarakat dan jemaat.
"Agama memberi harapan bagi orang-orang yang putus asa, memberi dorongan untuk bangkit dan menyongsong masa depan dengan iman yang teguh. Ibarat pelayaran di lautan luas, tentu saja ada badai dan gelombang. ada tantangan dan persoalan, tetapi nahkoda yang baik selalu tahu membawa kapalnya keluar dari badai sambil tetap mengandalkan Tuhan," imbau gubernur.
