Pemerintah Provinsi (Pemprov) Maluku minta para pemuka agama di daerah itu untuk berkolaborasi dalam menciptakan situasi kondusif dalam menjelang Pemilu 2024.
"Menyongsong agenda politik 2024, gereja bersama agama-agama lainnya diharapkan terus melakukan pendampingan dan pembinaan kepada umat untuk menciptakan suasana aman dan damai," ujar Wakil Gubernur Maluku Barnabas Nathaniel Orno pada Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Persekutuan Gereja Wilayah dan Sinode Am Gereja (PGIW-SAG) se-Indonesia di Kota Ambon, Jumat.
Sebagai kekuatan moral, menurut dia, agama-agama harus terpanggil untuk memberikan sandaran etika dan moral terhadap politik, sehingga politik yang dikembangkan adalah politik yang beretika, politik yang berintegritas dan bermuara pada kemaslahatan bersama.
“Gereja-Gereja dan agama-agama pada umumnya akan menjadi rekan sekerja pemerintah dan penyelenggara Pemilu untuk terus memastikan bahwa pesta demokrasi ini dapat berjalan lancar dari Sabang sampai Merauke, dari Miangas sampai Pulau Rote," ujarnya.
Baca juga: Pemprov Maluku jamin stok bahan pokok dan sayur mayur aman
Menurut dia, upaya untuk menciptakan situasi kondusif melalui agama-agama, salah satunya melalui rapat kerja dan diskusi-diskusi kebangsaan.
"Ini dapat menjadi lokomotif yang menggerakkan demokratisasi dan pembangunan dalam berbagai sendi kehidupan," tuturnya.
Sementara itu Ketua Panitia Rakernas PGIW-SAG Bodewin menjelaskan bahwa Rakernas tersebut digelar dengan tema 'Spiritualitas keugaharian menuju masyarakat majemuk, yang adil, damai, dan makmur dengan kasih persaudaraan".
“Acara ini merupakan momentum penting bagi para anggota PGIW/SAG, untuk merumuskan arah langkah kebijakan ke depan guna mendukung gerak pelayanan yang berkesinambungan,” katanya.
Baca juga: Pemprov Maluku minta OPD berinovasi dalam pemenuhan hak anak
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2023
"Menyongsong agenda politik 2024, gereja bersama agama-agama lainnya diharapkan terus melakukan pendampingan dan pembinaan kepada umat untuk menciptakan suasana aman dan damai," ujar Wakil Gubernur Maluku Barnabas Nathaniel Orno pada Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Persekutuan Gereja Wilayah dan Sinode Am Gereja (PGIW-SAG) se-Indonesia di Kota Ambon, Jumat.
Sebagai kekuatan moral, menurut dia, agama-agama harus terpanggil untuk memberikan sandaran etika dan moral terhadap politik, sehingga politik yang dikembangkan adalah politik yang beretika, politik yang berintegritas dan bermuara pada kemaslahatan bersama.
“Gereja-Gereja dan agama-agama pada umumnya akan menjadi rekan sekerja pemerintah dan penyelenggara Pemilu untuk terus memastikan bahwa pesta demokrasi ini dapat berjalan lancar dari Sabang sampai Merauke, dari Miangas sampai Pulau Rote," ujarnya.
Baca juga: Pemprov Maluku jamin stok bahan pokok dan sayur mayur aman
Menurut dia, upaya untuk menciptakan situasi kondusif melalui agama-agama, salah satunya melalui rapat kerja dan diskusi-diskusi kebangsaan.
"Ini dapat menjadi lokomotif yang menggerakkan demokratisasi dan pembangunan dalam berbagai sendi kehidupan," tuturnya.
Sementara itu Ketua Panitia Rakernas PGIW-SAG Bodewin menjelaskan bahwa Rakernas tersebut digelar dengan tema 'Spiritualitas keugaharian menuju masyarakat majemuk, yang adil, damai, dan makmur dengan kasih persaudaraan".
“Acara ini merupakan momentum penting bagi para anggota PGIW/SAG, untuk merumuskan arah langkah kebijakan ke depan guna mendukung gerak pelayanan yang berkesinambungan,” katanya.
Baca juga: Pemprov Maluku minta OPD berinovasi dalam pemenuhan hak anak
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2023