Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Provinsi Maluku Utara (Malut) melakukan sosialisasi pengawasan pemilu partisipatif dengan tema kegiatan penguatan pemahaman pemilu kepada disabilitas agar terlibat dalam fungsi pengawasan untuk menciptakan pemilu demokratis.
Ketua Bawaslu Malut, Hj Masita Nawawi Gani di Ternate, Jumat, mengatakan, sosialisasi itu merupakan tujuan memberikan edukasi kepada pemilih disabilitas, agar mereka bisa terlibat secara aktif dalam melakukan pengawasan dan juga memastikan mereka benar-benar sudah terdaftar di dalam daftar pemilih.
"Selain itu, juga bisa memberikan kesadaran untuk tidak mudah terpapar politik uang dan politisasi SARA serta ujaran kebencian," kata Masita.
Dia menambahkan dalam kegiatan itu, dirinya juga meminta data terkait jumlah pemilih di 10 kabupaten/kota, sehingga Bawaslu bisa memastikan para disabilitas terdaftar di TPS mana saja.
Baca juga: Bawaslu Maluku Utara sosialisasikan penyelesaian sengketa pemilu
"Data yang akurat itu ada pada komunitas mereka (disabilitas) dan kami akan minta data itu, sehingga kami juga akan menyurati KPU untuk bisa memperhatikan hak-hak dari pada pemilih disabilitas. Termasuk mendirikan TPS yang benar- benar ramah kepada disabilitas dan apa yang menjadi kebutuhan mereka itu harus diperhatikan," katanya.
Dia berharap dengan adanya kegiatan sosialisasi itu bisa meningkatkan partisipasi dari pemilih disabilitas untuk bisa berperan aktif dalam melakukan pengawasan.
"Termasuk memastikan apakah nama- nama mereka benar-benar sudah terdaftar dalam DPT atau tidak. Jadi semua masyarakat itu terlibat aktif dalam pengawasan termasuk pemilih disabilitas, sehingga walaupun mereka disabilitas tetapi mereka juga punya hak memilih dan punya hak melakukan pengawasan," katanya.
Baca juga: Bawaslu Maluku Sosialisasikan Fungsi Pengawasan Lewat Media
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2023
Ketua Bawaslu Malut, Hj Masita Nawawi Gani di Ternate, Jumat, mengatakan, sosialisasi itu merupakan tujuan memberikan edukasi kepada pemilih disabilitas, agar mereka bisa terlibat secara aktif dalam melakukan pengawasan dan juga memastikan mereka benar-benar sudah terdaftar di dalam daftar pemilih.
"Selain itu, juga bisa memberikan kesadaran untuk tidak mudah terpapar politik uang dan politisasi SARA serta ujaran kebencian," kata Masita.
Dia menambahkan dalam kegiatan itu, dirinya juga meminta data terkait jumlah pemilih di 10 kabupaten/kota, sehingga Bawaslu bisa memastikan para disabilitas terdaftar di TPS mana saja.
Baca juga: Bawaslu Maluku Utara sosialisasikan penyelesaian sengketa pemilu
"Data yang akurat itu ada pada komunitas mereka (disabilitas) dan kami akan minta data itu, sehingga kami juga akan menyurati KPU untuk bisa memperhatikan hak-hak dari pada pemilih disabilitas. Termasuk mendirikan TPS yang benar- benar ramah kepada disabilitas dan apa yang menjadi kebutuhan mereka itu harus diperhatikan," katanya.
Dia berharap dengan adanya kegiatan sosialisasi itu bisa meningkatkan partisipasi dari pemilih disabilitas untuk bisa berperan aktif dalam melakukan pengawasan.
"Termasuk memastikan apakah nama- nama mereka benar-benar sudah terdaftar dalam DPT atau tidak. Jadi semua masyarakat itu terlibat aktif dalam pengawasan termasuk pemilih disabilitas, sehingga walaupun mereka disabilitas tetapi mereka juga punya hak memilih dan punya hak melakukan pengawasan," katanya.
Baca juga: Bawaslu Maluku Sosialisasikan Fungsi Pengawasan Lewat Media
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2023