Pemerintah Provinsi Maluku menyatakan bahwa peringatan Hari Bela Negara menjadi momentum bersama untuk berkomitmen dalam meneguhkan persatuan dan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
"Peringatan Hari Bela Negara ini merupakan momentum penting, untuk meneguhkan kembali komitmen kita bersama dalam menjaga dan memperkuat persatuan bangsa Indonesia dari Maluku," kata Pelaksana Harian Sekretaris Daerah Maluku Syuryadi Sabirin di Ambon, Maluku, Kamis.
Ia mengatakan peringatan Hari Bela Negara tahun ini mengusung Tema “Gelorakan Bela Negara untuk Indonesia Maju" yang mengandung makna bahwa seluruh warga negara Indonesia harus terus menggelorakan bela negara dengan berkontribusi secara nyata dalam berbagai aspek kehidupan guna mewujudkan Indonesia maju.
"Peringatan Hari Bela Negara juga untuk mengenang perjuangan yang telah dilakukan oleh para pahlawan dalam mempertahankan kedaulatan negara," ucapnya.
Dirinya mengatakan kontribusi nyata haruslah dapat tercermin pula pada aspek ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, pendidikan, teknologi, pertahanan dan keamanan.
“Setiap individu memiliki peran penting dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, dalam konteks bela negara. Terdapat lima nilai dasar bela negara, yakni cinta tanah air, kesadaran berbangsa dan bernegara, yakin pada Pancasila, rela berkorban dan kemampuan awal bela negara, di mana hal tersebut menjadi landasan untuk membentuk mental dan fisik yang tangguh,” ujarnya.
Mengutip pernyataan Presiden RI Prabowo Subianto, Sabirin menegaskan bahwa perlu disadari perkembangan lingkungan strategis dan geopolitik terkini menunjukkan dinamika yang semakin kompleks dan berpotensi membawa dampak signifikan terhadap keamanan global.
“Oleh karenanya, diperlukan antisipasi, penyelarasan, updating kebijakan pertahanan, dan pelaksanaan strategi pertahanan negara yang tepat, untuk menghadapi tantangan-tantangan dalam rangka penerapan Sistem Pertahanan Keamanan Rakyat Semesta (Sishankamrata),” terangnya.
Sishankamrata kata dia merupakan strategi pertahanan negara terbaik karena Indonesia memiliki keunggulan jumlah penduduk dan wilayah nusantara yang luas. Dalam konteks tersebut Kementerian Pertahanan telah melaksanakan program Pembinaan Kesadaran Bela Negara (PKBN), yang merupakan salah satu upaya dari revolusi mental melalui pembangunan karakter bangsa di lingkup pendidikan, masyarakat dan pekerjaan.
"Hal tersebut sejalan dengan delapan Astacita Kabinet Merah Putih, yaitu memperkokoh ideologi Pancasila dan memperkuat pembangunan SDM menuju Indonesia Emas 2045,” tambahnya.
Sabirin mengatakan sesuai dengan arahan presiden, pertahanan negara adalah tujuan nasional bangsa, dan tujuan Republik Indonesia yakni melindungi segenap tumpah darah Indonesia. Dia mengatakan keselamatan, kekayaan dan masa depan bangsa,hanya bisa dijamin oleh pertahanan yang kuat.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2024