Ambon (ANTARA) - Angkutan Sungai, Danau, dan Penyeberangan (ASDP) Indonesia Ferry Cabang Ambon menyiapkan timbangan di empat pelabuhan penyeberangan guna mencegah kelebihan muatan (overcapacity) pada kapal feri.
“Langkah ini merupakan bentuk dukungan terhadap keselamatan pelayaran sekaligus pengawasan terhadap batas muatan yang diizinkan,” kata kata General Manager ASDP Cabang Ambon Christoper Samosir, di Ambon, Selasa.
Ia menyampaikan komitmen menjaga daya apung kapal dengan memastikan muatan tidak melebihi garis batas yang telah ditentukan.
Meski pengawasan teknis atas kelebihan muatan merupakan kewenangan Kementerian Perhubungan, ASDP turut berperan aktif melalui pembatasan muatan dan pengawasan di lapangan.
“Untuk mendukung pelaksanaannya, dalam tahun ini kami akan pasangkan timbangan di empat pelabuhan kita. Ini untuk memastikan muatan ke kapal tidak overload,” ujarnya.
Empat pelabuhan yang menjadi sasaran pemasangan timbangan tersebut adalah Pelabuhan Galala dan Hunimua di Pulau Ambon, serta Pelabuhan Waipirit di Seram dan Pelabuhan Namlea di Pulau Buru.
Ia menambahkan, survei lokasi oleh tim kantor pusat telah dilakukan pada bulan lalu. “Semoga tahun ini terwujud, karena bulan lalu sudah disurvei oleh tim kantor pusat,” tambahnya.
Langkah ini sejalan dengan peningkatan aktivitas penyeberangan pada setiap hari-hari besar maupun momentum libur sekolah, di mana potensi pelanggaran kapasitas angkut rawan terjadi.
Selain memasang timbangan, ASDP Ambon juga terus mengingatkan para pengguna jasa, khususnya pengusaha angkutan logistik, untuk mematuhi ketentuan batas muatan dan melakukan pemeriksaan kendaraan sebelum naik ke kapal. Edukasi ini penting untuk menciptakan budaya keselamatan pelayaran yang berkelanjutan.
Upaya ini sekaligus menjadi bentuk sinergi antara ASDP dan instansi terkait dalam mewujudkan transportasi laut yang aman dan andal. Dengan adanya timbangan dan pengawasan ketat, diharapkan tidak ada lagi kendaraan atau barang yang melebihi kapasitas dan membahayakan stabilitas kapal saat berlayar.