Bula, Maluku, 29/10 (Antara Maluku) - Produksi jus (sari buah) pala produksi kelompok petani di Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT) kini merambah sejumlah hotel di Kota Ambon.
"Merambahnya jus pala dari SBT setelah pengelola hotel menikmatinya saat digelar Maluku Expo dalam rangkaian kegiatan pesta paduan suara gerejawi (Pesparawi) Nasional XI di Ambon pada 3 - 7 September 2015," kata Kadis Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan (Kopperindag) setempat, Luky Uyara, di Bula, Rabu.
Pengelola hotel yang memesan jus pala produksi SBT antara lain Swiss Belhotel, The Natsepa, Manise dan Ambon Manise.
"Kami diminta memasok ratusan kartun jus pala setiap bulan sehingga kelompok petani di Gorom diarahkan agar memproduksinya dengan jaminan kualitas rasa dan kehalalan," ujarnya.
Kelompok tani juga didukung dengan pengadaan 18 unit mesin pengolah daging pala menjadi jus yang memiliki citra rasa berbeda dengan diproduksi daerah lainnya di Maluku.
Hasil perkebunan di SBT yang dinamakan pala panjang itu memiliki daging tebal dan nilai rasa karakterristik keunggulan komparatif.
"Pastinya kelompok tani ini diarahkan untuk mengembangkan perekonomian keluarga dengan memperhatikan juga kemasan maupun paket mencirikan SBT," kata Luky.
Dia berkeinginan produksi jus pala SBT bisa menembus pangsa pasar di pulau Jawa, terutama DKI Jakarta.
"Jadi telah dipromosikan melalui berbagai kegiatan maupun facebook dan twitter guna menarik minat investor untuk mengembangkannya dalam skala besar," ujar Luky.
Dia optimistis jus pala produksi SBT, yang ditunjang bahan baku melimpah dan memiliki citra rasa tersendiri, bila dikelola investor akan berdampak strategis bagi perekonomian kabupaten yang dimekarkan dari Maluku Tengah pada 2008 itu.
"Pastinya memberikan konstribusi bagi pendapatan asli daerah (PAD), termasuk menyerap tenaga kerja sehingga mengatasi pengangguran dan angka kemiskinan, terutama di sentra produksi di sejumlah desa di SBT," kata Luky.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2015
"Merambahnya jus pala dari SBT setelah pengelola hotel menikmatinya saat digelar Maluku Expo dalam rangkaian kegiatan pesta paduan suara gerejawi (Pesparawi) Nasional XI di Ambon pada 3 - 7 September 2015," kata Kadis Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan (Kopperindag) setempat, Luky Uyara, di Bula, Rabu.
Pengelola hotel yang memesan jus pala produksi SBT antara lain Swiss Belhotel, The Natsepa, Manise dan Ambon Manise.
"Kami diminta memasok ratusan kartun jus pala setiap bulan sehingga kelompok petani di Gorom diarahkan agar memproduksinya dengan jaminan kualitas rasa dan kehalalan," ujarnya.
Kelompok tani juga didukung dengan pengadaan 18 unit mesin pengolah daging pala menjadi jus yang memiliki citra rasa berbeda dengan diproduksi daerah lainnya di Maluku.
Hasil perkebunan di SBT yang dinamakan pala panjang itu memiliki daging tebal dan nilai rasa karakterristik keunggulan komparatif.
"Pastinya kelompok tani ini diarahkan untuk mengembangkan perekonomian keluarga dengan memperhatikan juga kemasan maupun paket mencirikan SBT," kata Luky.
Dia berkeinginan produksi jus pala SBT bisa menembus pangsa pasar di pulau Jawa, terutama DKI Jakarta.
"Jadi telah dipromosikan melalui berbagai kegiatan maupun facebook dan twitter guna menarik minat investor untuk mengembangkannya dalam skala besar," ujar Luky.
Dia optimistis jus pala produksi SBT, yang ditunjang bahan baku melimpah dan memiliki citra rasa tersendiri, bila dikelola investor akan berdampak strategis bagi perekonomian kabupaten yang dimekarkan dari Maluku Tengah pada 2008 itu.
"Pastinya memberikan konstribusi bagi pendapatan asli daerah (PAD), termasuk menyerap tenaga kerja sehingga mengatasi pengangguran dan angka kemiskinan, terutama di sentra produksi di sejumlah desa di SBT," kata Luky.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2015