Ambon, 28/3 (Antara Maluku) - Dinas Pariwisata (Dispar) Provinsi Maluku menerapkan lima kawasan pengembangan pariwisata (KPP), sebagai strategi membangun potensi wisata di 12 gugus pulau.

"Dari 12 gugus pulau yang ada, strategi pengembangan pariwisata di Maluku diterapkan pada lima kawasan. Kegiatan pengembangan dibagi per 11 kabupaten/kota," kata Kepala Dispar Provinsi Maluku Habiba Saimima, di Ambon, Senin.

Lima kawasan tersebut yakni KPP I terdiri dari Kota Ambon dan kepulauan Banda, KPP II adalah Masohi (ibu kota Kabupaten Maluku Tengah) dan wilayah Pulau Seram, dan KPP III Kota Namlea dan kepulauan Buru, termasuk Kabupaten Buru Selatan yang berada dalam satu kawasan pulau.

KPP IV terdiri dari Kota Tual, Kepulauan Kei, dan Kabupaten Kepulauan Aru, dan KPP V meliputi Saumlaki, Tanimbar, Babar dan pulau-pulau terselatan di Kabupaten Maluku Tenggara Barat dan Maluku Barat Daya.

Penerapan lima KPP, kata Habiba, didasarkan pada potensi dan objek wisata potensial di 12 gugus pulau yang memungkinan dibangun secara bersama dan berkesinambungan.

KPP I akan dikembangkan sebagai kawasan wisata alam, bahari dan sejarah, KPP II menjadi daerah wisata alam, hutan, bahari, penelusuran gua dan budaya, dan KPP III menjadi wisata agro, alam dan budaya.

Sedangkan KPP IV menjadi kawasan wisata pantai, bahari, budaya dan sejarah, dan wisata buatan, termasuk koleksi mutiara, dan KPP V menjadi kawasan wisata bahari, budaya dan wisata alam hutan.

"Kita akan membangun dengan strategi lima kawasan dan fokus ke tempat-tempat tertentu, agar tidak bias dan kelihatan ada hasilnya," katanya.

Dikatakannya lagi, pembangunan potensi pariwisata di lima kawasan pengembangan akan lebih diutamakan pada lokasi-lokasi yang sudah bersertifikat.

"Pastinya lebih diutamakan pada lokasi-lokasi yang sudah bersertifikat, ini untuk mencegah agar nantinya tidak ada masalah dalam proses pelaksanaannya," ucap Habiba.

Pewarta: Shariva Alaidrus

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2017