Ambon, 10/1 (ANTARA News) - Warga Kota Ambon melakukan doa bersama untuk Indonesia demi terciptanya kerukunan antarumat beragama di negara ini.

Doa bersama dihadiri lima tokoh agama, tokoh masyarakat, unsur TNI/Polri dan ribuan umat beragama yang dipusatkan di gedung sport Hall Karang Panjang Ambon, Kamis.

Wali Kota Ambon, Richard Louhenapessy menyatakan, doa bersama dilakukan agar kerukunana umat beragama di Indonesia tetap rukun dan damai. Sekaligus mensyukuri kerja keras pemerintah dan warga kota sepanjang 2018.

Di awal 2019 kita menerima anugerah harmoni award dari Kementerian Agama sebagai kota yang paling rukun, karena itu berbagai pencapaian yang telah diraih patut disyukuri.

"Hari ini kita berkumpul dengan berbagai later belakang suku dan agama, bersatu hati untuk mendoakan kota Ambon dan Indonesia. Kegiatan hari ini tidak ada urusan dengan politik, tetapi kita buat berdoa untuk bangsa ini agar tetap rukun," ujarnya.

Diakuinya, warga kota Ambon telah menunjukkan kerukunan beragama yang luar biasa, setelah 20 tahun lalu terpuruk karena konflik sosial yang terjadi.

20 tahun lalu banyak orang menganalisa Ambon "kiamat" tetapi tanpa disadari 20 tahun kemudian kota ini kembali bangkit menjadi kota yang paling rukun di Indonesia.

"Bahkan kota Ambon menjadi contoh bagi kabupaten dan kota lainnya di Indonesia, terutama dalam kehidupan kerukunan antar umat beragama, seperti dalam kunjungan yang dilakukan baik di dalam maupun luar negeri saya berkesempatan untuk menjelaskan bagaimana Ambon bisa kembali bangkit dari keterpurukan akibat konflik," jelasnya.

Pengalaman tersebut, kata Richard? menjadi kekuatan bagi pemerintah dan warga kota ditunjang sinergitas TNI/Polri, tokoh agama, masyarakat dan media.

Media juga berperan penting dalam memberitakan kemajuan dan perkembangan Ambon yang semakin baik, dan berperan juga untuk menciptakan Ambon menjadi kota yang rukun.

"Saya berharap seluruh upaya yang dilakukan pemerintah mendapat dukungan warga kota demi kelangsungan kota Ambon menjadi kota yang damai dan rukun," ujarnya.

Pewarta: Penina Fiolana Mayaut

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2019