Pemerintah kota (Pemkot) Ternate, provinsi Maluku Utara(Malut)  segera mengevaluasi kinerja manajemen Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) setempat, karena ketersediaan pengelolaan air bersih Danau Ngade yang didistribusikan ke pelanggan belum menunjukkan perbaikan secara nyata.

"Padahal saya telah instruksikan ke Direktur PDAM, Gani Hattari agar identifikasi pelayanan air bersih di kelurahan yang belum terlayani secara baik, tetapi belum terealisasi," kata Wali Kota Ternate, Burhan Abdurahman di Ternate, Kamis.

Menurut dia, seharusnya manajemen menerapkan pelayanan maksimal disertai dengan perencanaan secara matang, agar distribusi air bersih ke pelanggan tidak terhambat, karena ketersediaan air bersih melalui Danau Ngade sebagai sumber air baru harus dimanfaatkan untuk kebutuhan pelanggan.

Dia mengakui, hingga kini masih ada pelanggan yang tersebar di sejumlah kelurahan masih mengeluhkan kebutuhan air bersih tidak tersalur secara baik, meskipun PDAM telah memiliki sumber mata air baru.

Wali Kota Ternate, sebelumnya telah menginstruksikan manajemen PDAM menjaga stabilitas air bersih di Ternate, dalam memberi pelayanan kepada pelanggannya selama bulan suci Ramadhan.

Dia mengatakan, saat melakukan sidak, telah melihat dan berdiskusi dengan jajaran PDAM terkait dengan beberapa poin yang harus di ketahui yakni, harus berinovasi, karena perkembangan kebutuhan air bersih di Kota Ternate makin hari makin meningkat sebab, ada pemukiman baru yang muncul, maka dari itu PDAM harus siap dan tetap meningkatkan pelayanan air bersih ke masyarakat.

Begitu juga dengan PDAM harus mengurangi kebocoran air, karena di hitung perbulan sampai satu Tahun data meter terbilang, kurang lebih 1,3 juta kubik air yang keluar. Namun, yang masuk di rekening hanya 800 juta kubik.

"Jadi yang sisanya itu akibat kebocoran, olehnya itu, PDAM harus telusuri di mana yang mengalami kebocoran agar bisa dapat mengurangi angka kekurangan air," katanya.
 

Pewarta: Abdul Fatah

Editor : Lexy Sariwating


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2019