Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 Kota Ternate, Maluku Utara (Malut) meminta Diknas setempat agar menghentikan aktivitas belajar tatap muka yang telah diberlakukan pada pekan lalu.
"Kota Ternate kembali naik status dari zona kuning ke oranye, dan penerapan sekolah berdasarkan keputusan bersama bakal dibuka pada 2021," kata Kordinator Satgas Penanganan COVID-19 Kota Ternate M.Arif Gani di Ternate, Senin.
Menurut dia, pihaknya telah melakukan simulasi sekolah tatap muka yang sudah dilakukan belum bisa dilanjutkan, karena Kota Ternate kembali naik status dari kuning menjadi oranye lagi, dimana ada angka kasus terkonfirmasi bertambah menjadi 23
Oleh karena itu, simulasi sekolah tatap muka harus kembali ditutup berdasarkan Surat Keputusan Bersama (SKB) Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Menteri Agama (Menag), Menteri Kesehatan (Menkes), dan Menteri Dalam Negeri (Mendagri) tentang Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran pada Semester Genap Tahun Ajaran dan Tahun Akademik 2020/2021 di Masa Pandemi COVID-19.
Dia menambahkan untuk pemberian kewenangan penuh dalam menentukan izin pembelajaran tatap muka tersebut berlaku mulai semester genap tahun ajaran dan tahun akademik 2020/2021, pada bulan Januari 2021.
"Sebab, sejak pekan lalu, sekolah sempat melakukan simulasi dan dengan adanya kenaikan status kota Ternate dan edaran Menteri yang baru keluar, sekolah kembali ditutup," ujarnya.
Oleh karena itu, lanjutnya, sekolah bisa dibuka kembali jika sekolah tersebut sudah siap dalam penerapan protokol kesehatan.
"Nanti kita bakal turun dan pantau jika ada sekolah yang sudah siap bisa dibuka, namun jika belum siap, belum bisa dibuka," katanya.
Sementara untuk penetapan status zona wilayah kota Ternate dari kuning ke oranye itu pada 16 November 2020.
"Kenaikan zona ini terjadi karena ada peningkatan kasus COVID-19, namun kebanyakan yang positif merupakan pelaku perjalanan dan orang dari luar, bukan orang lokal," tuturnya.
Secara terpisah, Kepala Bidang SMP, Dinas Pendidikan Kota Ternate Ruslan Mustafa dihubungi terpisah mengaku belum mendapatkan perintah dari Kepala Dinas Pendidikan Kota Ternate untuk menutup sementara aktivitas belajar mengajar di sekolah.
Dia menyebutkan Senin (23/11) hari ini akan dilakukan pertemuan dengan Kepala Dinas Pendidikan dan Satgas COVID-19 serta kepala sekolah guna membahas metode belajar selanjutnya.
"Saya belum bisa pastikan sekolah ditutup lagi, karena hari ini baru kita bahas bersama, sehingga keputusannya baru diketahui nanti setelah pertemuan," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2020
"Kota Ternate kembali naik status dari zona kuning ke oranye, dan penerapan sekolah berdasarkan keputusan bersama bakal dibuka pada 2021," kata Kordinator Satgas Penanganan COVID-19 Kota Ternate M.Arif Gani di Ternate, Senin.
Menurut dia, pihaknya telah melakukan simulasi sekolah tatap muka yang sudah dilakukan belum bisa dilanjutkan, karena Kota Ternate kembali naik status dari kuning menjadi oranye lagi, dimana ada angka kasus terkonfirmasi bertambah menjadi 23
Oleh karena itu, simulasi sekolah tatap muka harus kembali ditutup berdasarkan Surat Keputusan Bersama (SKB) Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Menteri Agama (Menag), Menteri Kesehatan (Menkes), dan Menteri Dalam Negeri (Mendagri) tentang Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran pada Semester Genap Tahun Ajaran dan Tahun Akademik 2020/2021 di Masa Pandemi COVID-19.
Dia menambahkan untuk pemberian kewenangan penuh dalam menentukan izin pembelajaran tatap muka tersebut berlaku mulai semester genap tahun ajaran dan tahun akademik 2020/2021, pada bulan Januari 2021.
"Sebab, sejak pekan lalu, sekolah sempat melakukan simulasi dan dengan adanya kenaikan status kota Ternate dan edaran Menteri yang baru keluar, sekolah kembali ditutup," ujarnya.
Oleh karena itu, lanjutnya, sekolah bisa dibuka kembali jika sekolah tersebut sudah siap dalam penerapan protokol kesehatan.
"Nanti kita bakal turun dan pantau jika ada sekolah yang sudah siap bisa dibuka, namun jika belum siap, belum bisa dibuka," katanya.
Sementara untuk penetapan status zona wilayah kota Ternate dari kuning ke oranye itu pada 16 November 2020.
"Kenaikan zona ini terjadi karena ada peningkatan kasus COVID-19, namun kebanyakan yang positif merupakan pelaku perjalanan dan orang dari luar, bukan orang lokal," tuturnya.
Secara terpisah, Kepala Bidang SMP, Dinas Pendidikan Kota Ternate Ruslan Mustafa dihubungi terpisah mengaku belum mendapatkan perintah dari Kepala Dinas Pendidikan Kota Ternate untuk menutup sementara aktivitas belajar mengajar di sekolah.
Dia menyebutkan Senin (23/11) hari ini akan dilakukan pertemuan dengan Kepala Dinas Pendidikan dan Satgas COVID-19 serta kepala sekolah guna membahas metode belajar selanjutnya.
"Saya belum bisa pastikan sekolah ditutup lagi, karena hari ini baru kita bahas bersama, sehingga keputusannya baru diketahui nanti setelah pertemuan," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2020