Ambon (ANTARA) - Kapolri Jenderal Listyo Sigit meninjau pembelajaran tatap muka (PTM) di SMPN 6 di Kota Ambon, Provinsi Maluku, Jumat.
Kapolri berpesan agar pelaksanaan PTM harus disiplin menerapkan protokol kesehatan, dan yang tidak kalah penting adalah siswa dan guru melaksanakan vaksinasi COVID-19.
"Mengenai pendidikan tatap muka ada aturan-aturan yang perlu diterapkan. Jaga jarak, pakai masker, dan yang terpenting adalah vaksinasinya juga harus disesuaikan," kata Kapolri.
Dalam kunjungannya yang disambut ratusan siswa tersebut, mantan Kapolda Banten itu menyapa dan berbincang dengan sejumlah anak.
Selain itu, Kapolri juga melakukan kunjungan dan meninjau langsung vaksinasi anak di Lapangan Merdeka Ambon.
Kapolri dalam kesempatan itu mengatakan vaksinasi harus tetap ditingkatkan untuk antisipasi terjadinya penularan COVID-19 setelah pemberlakuan PTM.
"Karena memang kalau ini tidak kita jaga, ada potensi setelah kegiatan pembelajaran tatap muka, adik-adik kita bertemu keluarganya yang tentunya di situ ada yang berusia lansia dan rentan terhadap risiko terjadinya penularan COVID-19," ujarnya.
Ia mengatakan, vaksinasi di wilayah Maluku harus bisa lebih baik. Karena waspada dengan varian baru Omicron yang kini sudah masuk di Indonesia. Dan rata-rata, lanjutnya, virus Omicron ini datang dari pelaku yang melakukan perjalanan ke luar negeri.
“Kemudian kini sudah terjadi transfusi lokal yang tentunya kita harus sama-sama menjaga dan waspada, serta strategi yang harus kita lakukan untuk bagaimana tetap dapat membekali masyarakat dengan vaksinasi,” katanya.
Ia menyatakan telah mendapat laporan, untuk di wilayah Kota Ambon, tingkat kepositifan COVID-19 (positivity rate) ada di angka nol persen.
"Tetap optimistis, positivity rate yang saat ini di angka nol persen terus dipertahankan. Protokol kesehatannya tetap dikuatkan sehingga pada saat kita mengejar pencapaian sudah menjadi loncatan," ucapnya.
Ia berharap kepada seluruh masyarakat agar tetap menerapkan protokol kesehatan, dan tidak takut untuk melakukan vaksinasi.