Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Ternate, Maluku Utara (Malut) mengakui, penyewaan lapak di kawasan terminal pasar Gamalama bagi pedagang dapat mendongkrat retribusi Pendapatan Asli Daerah (PAD).

Kepala Dishub Kota Ternate,  Faruk Albaar di Ternate, Sabtu, menyatakan, dalam setahun menghasilkan pemasukan dari tarif sewa lapak di area terminal pasar Gamalama mampu mendongkrak PAD mencapai Rp3 miliar. 

"Jadi lapak di area dalam terminal pasar Gamalama itu berjumlah 48 unit, sedangkan lapak pasar buah lebih dari 30 unit tarif sewa perbulan Rp 500 ribu dan pajak retribusi  Rp 10.000 per hari . Jika dijumlahkan bisa capai Rp 3 miliar," ujarnya. 

Menurutnya, saat ini jika penataan dan pembersihan lapak-lapak itu sudah jalan, maka yang sebelumnya hanya mencapai Rp3 miliar, kemungkinan bisa naik menjadi Rp 4 miliar.

"Lapak pasar buah pada 2021 itu akan dialihkan menjadi kewenangan Dishub, di mana sebelumnya hanya wajib menagih retribusi perhari saja dengan memakai regulasi yang dikeluarkan milik Dinas Perindag. Sewa lapak memkai Perda nomor 7 tahun 2017," katanya.

Di samping itu, untuk untuk retribusi parkir untuk pada  2020 memang tidak mencapai target dari Rp5 miliar karena hanya terealisasi Rp1,2 miliar. 

Faruk mengakui,  realisasi PAD retribusi naik hingga 50 persen dari target Rp6 miliar.Namun, pad 2020 karena adanya pandemi COVID-19 sehingga pendapatan pun ikut merosot hingga 30 persen. Target pada 2021 sebesar Rp 5 miliar. 

Pewarta: Abdul Fatah

Editor : Lexy Sariwating


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2021