Karantina Pertanian Ternate, Maluku Utara (Malut) , melakukan penolakan terhadap dua ekor unggas dewasa asal Manado Sulawesi Utara  dan dikembalikan ke daerah asalnya berjenis ayam Bangkok, hasil tangkapan petugas karantina dari KM Aksar Saputra.

“Kami berusaha mencegah masuknya flu burung ke Malut. Tidak ada yang bisa memastikan, apakah dalam tubuh ayam yang tampaknya sehat ini mengandung virus Avian Influenza atau tidak. Kita lihat di daerah lain sudah banyak kerugian yang dialami peternak kibat serangan flu burung. Tentu semuanya akan berimbas secara ekonomi,” kata Kepala Balai Karantina Pertanian Kelas II Ternate, Yusup Patiroy di Ternate, Jumat.

Unggas dewasa merupakan media pembawa hama dan penyakit hewan. Malut termasuk salah satu diantara tiga Provinsi di Indonesia yang masih bebas flu burung berdasarkan Keputusan Menteri Pertanian Nomor 67 Tahun 2016.

Unggas dewasa dari daerah tidak bebas flu burung dilarang masuk ke Malut.

Yusup mengungkapkan bahwa modus para penyelundup untuk memasukkan unggas dewasa ke Malut semakin berkembang.

“Ayam ini disembunyikan di palka saat petugas kami melakukan penahanan. Para penyelundup itu tentu berharap ayam yang mereka sembunyikan tidak terlihat oleh petugas yang sedang melakukan pengawasan. Namun, petugas sudah terlatih di lapangan untuk melihat dan menghadapi beragam modus yang berkembang. Terhadap unggas dewasa yang tertangkap oleh petugas, hanya ada dua opsi, penolakan atau pemusnahan,” tandasnya.

Ia memastikan komitmennya beserta petugas karantina di lapangan untuk selalu melakukan pengawasan terhadap lalu lintas media pembawa di tempat-tempat pemasukan.

“Malut  berbentuk kepulauan dengan banyak tempat pemasukan berupa pelabuhan-pelabuhan kecil. Memang kondisi ini bisa menjadi celah bagi para penyelundup. Namun, kami senantiasa melakukan pengawasan di tempat-tempat pemasukan yang sudah ditetapkan pemerintah, seperti pelabuhan Ahmad Yani, pelabuhan Bastiong, dan pelabuhan Jailolo,” kata Yusup. 

Penolakan dilakukan di Pelabuhan Ahmad Yani Ternate. Unggas dewasa tersebut akan dikembalikan ke daerah asalnya dengan menggunakan alat angkut KM. Permata Obi. Anggota KP3 Pelabuhan Ahmad Yani turut serta menyaksikan penolakan unggas dewasa ini.

Pewarta: Abdul Fatah

Editor : Lexy Sariwating


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2021