Ternate (ANTARA) - Balai Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan Maluku Utara (Malut) terus mendukung pelaku usaha di daerah ini, dalam meningkatkan daya saing produk ekspor melalui produsen teh berbasis tanaman lokal.
"Dengan adanya dukungan dari Karantina dan instansi terkait, kami berharap industri teh lokal dapat berkembang lebih pesat dan meningkatkan nilai ekspor dari Maluku Utara. Ini tentu akan berdampak positif bagi perekonomian daerah serta kesejahteraan pelaku usaha," kata Kepala Karantina Maluku Utara Willy Indra Yunan, mengunjungi PT Ternate Island Tea, produsen teh berbasis tanaman lokal, pada Jumat.
Kunjungan ini merupakan bagian dari dukungan Karantina terhadap pelaku usaha dalam meningkatkan daya saing produk ekspor dari Maluku Utara.
PT Ternate Island Tea mencatat tonggak sejarah penting dengan keberhasilan ekspor perdana pada 16 Oktober 2024, mengirimkan 310 kilogram teh ke Amerika Serikat. Keberhasilan ini membuktikan bahwa teh produksi Maluku Utara memiliki potensi besar di pasar global.
Tidak berhenti di situ, pada 25 Februari 2025, perusahaan kembali mengekspor 11 kilogram teh dalam bentuk sampel ke Amerika Serikat. Langkah ini bertujuan untuk memperluas pasar serta menarik minat konsumen internasional terhadap produk teh khas Maluku Utara.
Dalam kunjungannya, Kepala Karantina Maluku Utara menegaskan komitmennya untuk mendukung pelaku usaha agar dapat memenuhi persyaratan ekspor. Karantina terus memberikan pendampingan serta layanan agar produk teh yang diekspor lolos proses karantina dan diterima di negara tujuan.
Kunjungan ini menegaskan keseriusan Karantina Maluku Utara dalam mendorong percepatan ekspor komoditas daerah. Dengan pasar internasional yang semakin terbuka, industri teh Maluku Utara diharapkan semakin berkembang dan semakin dikenal di kancah global.