Ambon (ANTARA) - Tim SAR dari Pos SAR Namlea, Kabupaten Buru belum menghentikan pencarian terhadap Revana Seleky, bocah perempuan berusia lima tahun yang dilaporkan terseret banjir di Desa Waiterun, Kabupaten Buru Selatan, Maluku sejak akhir pekan lalu.
"Penghentian operasi pencarian bisa saja dilakukan pada hari ke enam atau ke tujuh, tergantung kondisi di lapangan, namun untuk kasus ini masih dilanjutkan," kata Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Badan SAR Nasional Ambon, Mustari di Ambon, Kamis.
Tim SAR dari Pos SAR Namlea didukung Satpolairud Polda Maluku dan dibantu warga telah melakukan pencarian sejak Sabtu (6/11) namun hingga Kamis (11/11) ini belum membuahkan hasil.
Sebelumnya Kepala Desa Waeturen, Kecamatan Leksula, Stefy Lesnussa mengatakan, telah terjadi bencana alam banjir yang menelan korban jiwa dan harta benda.
Pada pukul 14:00 Wit terjadi hujan di Desa Waeturen serta sejumlah anak mandi hujan tanpa disadari bahwa di bagian pegunungan, hujan lebih lebat yang mengakibatkan tumpahan air kali yang deras melewati sungai yang berada di tengah desa.
Kemudian korban yang mandi bersama teman-temannya di dalam parit berukuran lebar 50 Cm dan dalamnya 60 Cm terseret ke dalam kali yang deras dan hanyut ke laut.
Luapan air sungai saat itu juga merendam 36 rumah warga setinggi lutut orang dewasa.
Kades Waeturen telah berkoordinasi dengan Dinas Sosial Kabupaten Buru Selatan untuk turun ke desa melakukan pendataan, sementara regu penyelamat masih terus berupaya mencari korban.
Tim SAR Kabupaten Buru masih cari bocah terseret banjir, begini penjelasannya
Kamis, 11 November 2021 14:23 WIB