Polri Datangkan Tim Labfor Makassar ke Timika
Sabtu, 9 April 2011 8:38 WIB
Kepolisian RI akan mendatangkan tim laboratorium forensik dari Makassar ke Timika untuk mengungkap kasus mobil terbakar yang menewaskan dua petugas keamanan PT Freeport Indonesia, Kamis (7/4).
Wakil Kepala Polres Mimika Kompol Mada Indra Laksanta kepada wartawan di Timika, Jumat, mengatakan bahwa kendaraan jenis LWB yang ditumpangi dua korban sudah dievakuasi ke Polres Mimika pada Jumat siang dan menunggu tim labfor untuk mengidentifikasi lebih lanjut.
"Kami belum melakukan identifikasi terhadap kendaraan tersebut karena masih menunggu tim labfor yang akan didatangkan dari Makassar," jelas Mada.
Ia menerangkan, pada Jumat aparat gabungan dari Satuan Tugas (Satgas) Pengamanan PT Freeport Indonesia, Detasemen B Brimob Polda Papua, dan penyidik Polres Mimika dua kali diterjunkan ke lokasi kejadian di Mil 37 E 220 ruas jalan Tanggul Timur menuju Kampung Nayaro.
Menurut Mada, untuk sementara polisi belum bisa menyimpulkan apakah kendaraan yang terbakar bersama dua karyawan bagian keamananĀ Freeport pada Kamis malam itu terlebih dulu diberondong tembakan senjata api karena tidak ditemukan selongsong peluru di lokasi kejadian.
"Kami belum bisa memastikan karena belum mendapatkan fakta-faktanya," jelas Mada.
Meski begitu, katanya, pada badan mobil yang seluruhnya sudah hangus terbakar itu terlihat lima lubang, namun belum bisa dipastikan penyebab kerusakan badan mobil naas itu apakah karena terkena peluru atau benda tajam yang lain.
Mobil naas tersebut ditemukan hangus terbakar dengan posisi terbalik di luar badan jalan Tanggul Timur menuju Kampung Nayaro sekitar 150 meter dari lokasi kejadian penembakan terhadap kendaraan yang dikemudikan Abdul Simanjuntak dan Agus Patah pada Rabu (6/4).
Satu jam setelah mendapat laporan dari pihak keamanan Freeport, Polres Mimika mengerahkan anggotanya ke lokasi kejadian. Saat polisi tiba di lokasi kejadian, dua jenazah korban yang berada dalam mobil danĀ kondisi yang seluruhnya hangus dan sulit dikenali sudah terlebih dulu dievakuasi oleh tim Emergency Renspons Group (ERG) PT Freeport ke Klinik Kuala Kencana.
Pada Jumat pagi, kedua jenazah korban diterbangkan ke RS Tembagapura menggunakan helikopter untuk dilakukan proses identifikasi.
Menurut Kompol Mada, proses identifikasi jasad kedua korban melibatkan ahli forensik dari Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta, Dr Jaya.
"Sampai saat ini proses identifikasi masih berlangsung untuk melakukan pengecekan lebih mendalam. Mohon kepada semua pihak untuk bersabar menunggu hasil identifikasi," kata Mada.
Ia menambahkan, proses identifikasi bisa berlangsung hingga Sabtu (9/4) bahkan Minggu (10/4).
Operasi gabungan
Menyikapi kasus penembakan di areal Freeport, menurut Mada, Polda Papua menginstruksikan untuk menggelar operasi penyisiran gabungan melibatkan personel Polri dan TNI guna menangkap pelaku yang mengganggu situasi kamtibmas di wilayah Mimika.
Terkait hal itu, katanya, aparat gabungan juga akan menggelar razia senjata tajam dan senjata api di Kota Timika.
Aparat juga meningkatkan pengamanan dan kewaspadaan di sekitar lokasi kejadian dengan menambah kegiatan patroli rutin serta penambahan pos pengamanan. Mobilitas kendaraan ke Kampung Nayaro tetap dibuka seperti biasa, hanya ditutup sementara saat aparat melakukan olah tempat kejadian perkara.
Mada menegaskan, hingga saat ini belum ada rencana penambahan pasukan pengamanan di Timika terkait kejadian di areal Freeport, dan aparat menjamin keamanan para karyawan yang bekerja di lingkungan PT Freeport Indonesia.
"Kami menyesalkan kejadian ini dan menyampaikan turut berduka cita sedalam-dalamnya kepada keluarga korban. Kami akan berupaya menindak tegas pelaku yang menimbulkan keresahan bagi masyarakat melalui kegiatan penyisiran dan razia bersama TNI," tutur Mada.
Pernyataan dukacita juga disampaikan oleh PT Freeport Indonesia melalui Juru Bicara PT Freeport Ramdani Sirait.
"PT Freeport Indonesia sangat berduka atas meninggalnya dua karyawan kami dan menyampaikan rasa belasungkawa yang sedalam-dalamnya kepada keluarga korban," kata Ramdani.
Ramdani mengatakan, penyampaian rasa duka cita dan solidaritas beberapa karyawan PT Freeport berlangsung dengan damai dan kegiatan operasi perusahaan tambang tersebut tetap berjalan normal.
Pascakejadian tragis yang mengakibatkan dua karyawan Freeport meninggal tersebut, pada Jumat siang berlangsung aksi solidaritas ratusan karyawan bertempat di Kantor PT Freeport Indonesia di Kuala Kencana dan DPRD Mimika.
Di dekat check point pintu masuk Kota Kuala Kencana, terpampang sebuah spanduk bertuliskan "PT Freeport Indonesia berduka cita atas meninggalnya dua karyawan Departemen Security Risk Management".
Menurut informasi yang diterima ANTARA di Timika dari sejumlah karyawan PT Freeport, kedua karyawan yang meninggal tersebut yakni Daniel Mansawan yang menjabat sebagai Manajer Departemen Security Risk Management bagian dataran rendah dan Hari Siregar yang menjabat sebagai Chief Guard Security Risk Management bagian dataran rendah.