PLN Maluku-Maluku Utara salurkan bantuan pendidikan ke ponpes Hidayatullah

PLN Unit Induk Wilayah (UIW) Maluku dan Maluku Utara menyalurkan bantuan pendidikan kepada santri dan santriwati di Yayasan Pondok Pesantren Hidayatullah Kota Tual. ANTARA/HO-Humas PLN UIW Maluku dan Maluku Utara

Ambon (ANTARA) - PLN Unit Induk Wilayah (UIW) Maluku dan Maluku Utara menyalurkan bantuan pendidikan kepada santri dan santriwati di Yayasan Pondok Pesantren Hidayatullah Kota Tual.

"Bantuan yang diberikan kepada Yayasan Pondok Pesantren Hidayatullah berupa laptop, infokus, dan printer, merupakan program relawan pegawai PLN berkolaborasi dengan program berbagi kebahagiaan Ramadhan yang digaungkkan seluruh Unit PLN di Indonesia," kata Manajer PLN Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Tual Martinus Pasensi di Ambon, Senin.

Ia mengatakan program relawan pegawai ini untuk membangun dan meningkatkan jiwa kepedulian komunitas pegawai PLN.

"Seluruh pegawai terlibat secara aktif dalam program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan atau TJSL di seluruh unit PLN se-Indonesia, di mana pegawai wajib ikut serta secara aktif sebagai relawan dalam kegiatan sosial masyarakat," katanya.

PLN tidak hanya menyerahkan bantuan pendidikan, tetapi juga memberikan kesempatan kepada pihak yayasan untuk mengecek langsung kondisi fisik peralatan bantuan.

Selain itu, para relawan PLN turut memberikan arahan tentang penggunaan fasilitas elektronik, seperti infokus kepada para tenaga pengajar di yayasan tersebut.

Hal berkaitan dengan kelistrikan, juga diberikan edukasi tentang bahaya listrik saat hujan serta cara meminimalisasi bahaya dalam hal pengamanan listrik.

“Kami berharap penyaluran bantuan ini dapat memenuhi kebutuhan para guru dan siswa, sehingga tidak ada hambatan dalam proses belajar mengajar, selain itu diharapkan pegawai dapat membangun hubungan dengan penerima manfaat dan memberikan hasil yang bisa dirasakan langsung manfaat oleh masyarakat,” ujarnya.

Pengajar MTs Hafidzul Qur'an Yayasan Pondok Pesantren Hidayatullah Kota Tual, Ustadz Irman mengakui selama ini tenaga guru menggunakan metode mengajar manual dan terkendala dalam menyiapkan materi ajar.

"Dengan bantuan infokus, kami bisa menyesuaikan materi dan media ajar sesuai dengan perkembangan digitalisasi dewasa ini," katanya.