Ambon (Antara Maluku) - Jumlah penumpang dan barang di Pelabuhan Penyeberangan Hunimua Liang, Kecamatan Salahutu (Pulau Ambon) Kabupaten Maluku Tengah, sehari menjelang perayaan Idul Fitri 1432 Hijriah, mengalami penurunan drastis.
"Jumlah penumpang mudik yang dilayani empat unit kapal feri yang beroperasi sejak pukul 07.00 WIT sampai sore belum mencapai 1.000 orang," kata Supervisi Pelabuhan PT ASDP Hunimua, Azis Sopastuni di Ambon, Senin.
Pada hari-hari biasa, penumpang yang menggunakan jasa kapal penyeberangan di Pelabuhan Hunimua hanya berkisar antara 600 - 700 orang dan jumlah ini tetap bertahan selama H-1 dan H-2 jelang Lebaran.
Menurut Azis, puncak arus penumpang yang mudik pada H-3 mengalami kenaikan 300 persen karena jumlahnya mencapai 1.193 orang dewasa ditambah 35 anak-anak dan mulai mengalami penurunan pada H-4 sebanyak 1.818 orang dewasa ditambah 79 orang anak.
Bahkan pada H-4, jumlah arus penumpang semakin turun menjadi 1.154 orang dewasa ditambah 40 orang anak, dan kondisi ini akan terus turun seperti hari-hari normal sekitar 700-an penumpang.
Empat kapal feri yang dioperasikan adalah KMP Inelika, KMP Terubuk, KMP Berkala Prima serta KMP Samandar.
"Meski pada H-3 terjadi lonjakan arus penumpang mudik, tapi tidak ada penumpang yang telantar di pelabuhan Hunimua maupun Waipirit karena masih terlayani secara baik dan sesuai jadwal sehingga tidak ada penambahan waktu berlayar," katanya.
Azis juga memperkirakan arus balik penumpang bakal mengalami lonjakan empat hari setelah perayaan Idul Fitri .
Sejak H-1 hingga saat ini, jumlah kendaraan roda dua yang menggunakan jasa penyeberangan kapal feri sebanyak 2.000 unit lebih, 230 unit bus, 225 unit mobil truk, minibus sebanyak 570 unit ditambah 463 kilogram barang yang dibawa penumpang.
Keberangkatan Kapal Dihentikan
Sepinya penumpang bahkan operasional kapal di pelabuhan Slamet Riyadi, kota Ambon dihentikan para pemiliknya.
"Para pemilik kapal tidak mau ambil resiko merugi mengoperasikan kapalnya akibat jumlah penumpang mengalami penurunan sehingga mereka tidak memberikan jadwal pelayaran yang baru, baik untuk rute Ambon - Namlea, Ambon-Leksula-Namrole atau Ambon-Seram," kata komandan piket KPLP Pelabuhan Slamet Riyadi, B. Molle.
Para petugas pelabuhan ini mengaku hari ini kapal yang masuk terakhir yakni KM Elisabet dari pelabuhan Namlea, Kabupaten Buru, Senin siang (29/8) dengan membawa penumpang sebanyak 181 orang dan muatan berupa sayuran sebanyak dua ton.
"Jadi walaupun pintu Pelabuhan Slamet Riyadi tetap terbuka tetapi tidak ada lagi jadwal keberangkatan maupun kapal yang akan tiba, dan itu dapat dibuktikan karena pemilik kapal saat ini tidak memasukan jadwal keberangkatan maupun kapal yang masuk hingga selesai perayaan Idul Fitri," katanya.
"Menurunnya jumlah penumpang yang berangkat maupun memasuki pelabuhan Slamet Riyadi sudah mulai terasa sejak hari Jumat (26/8), jika dibandingkan awal pelaksanaan ibadah puasa atau hari-hari biasa," katanya.
Menurutnya, biasanya kapal yang berangkat dari Ambon menuju Namrole atau Leksula dengan jumlah penumpang mencapai 120 hingga 140 orang, kemudian kembali juga membawa banyak penumpang, namun yang terjadi saat ini pada waktu kembali hanya membawa penumpang mencapai 20 orang saja.
"Jadi pemilik kapal merasa rugi karena tingginya biaya operasional kapal,' ujarnya.
Molle menjelaskan, awal bulan puasa biasanya masyarakat umumnya pulang kampung untuk menjalankan ibadah puasa bersama keluarga atau memanen hasil perkebunan seperti cengkeh dan pala dan membuat kopra jadi mereka ramai-ramai pulung kampung.
Data yang dimiliki KPLP Pelabuhan Slamet Riyadi sejak Jumat (26/8) penumpang yang datang dari Namlea dan Leksula menggunakan KM. Elizabeth 2 mencapai 181 orang, kemudian tanggal 27/8 masuk lagi KM Putri Mandala dari Namrole, kabupaten Buru Selatan penumpang yang datang sebanyak 40 orang.
Sedangkan yang berangkat dari pelabuhan Slamet Riyadi menuju pelabuhan Namlea, Kabupaten Buru, Sabtu (27/8) dengan menumpangi KM Elisabet sebanyak 139 orang.
Pada hari yang sama KM Amboina Raya berangkat menuju pelabuhan Namrole, kabupaten Buru Selatan membawa 100 orang penumpang.
Sedangkan pada hari Minggu (28/8) KM Putri Ayu dari pelabuhan Waitawa (Pulau Seram) hanya membawa 13 orang penumpang dan satu ton barang berupa kopra, KM Harapan dari pelabuhan Bula, kabupaten Seram Timur (SBT) tidak membawa penumpang.
Jumlah Penumpang di Pelabuhan Hunimua Turun Drastis
Senin, 29 Agustus 2011 14:52 WIB