Tidore (Antara Maluku) - Pemerintah Kota Tidore Kepulauan, Maluku Utara, berupaya menghidupkan kembali industri perikanan seperti pada era 1980-an, dengan mengoptimalkan pemanfaatan potensi perikanan di daerah itu.
Wali Kota Tidore Kepulauan Achmad Mahifa di Tidore, Rabu, mengatakan pada era 1980-an, daerah itu salah satu tempat industri perikanan terbesar di Maluku Utara, karena saat itu ada satu perusahaan perikanan yang beroperasi.
Namun, katanya, operasional perusahaan itu kemudian tutup karena adanya konflik sosial yang melanda wilayah Maluku Utara.
Pemkot Tidore Kepulauan telah melakukan berbagai terobosan untuk menghidupkan kembali industri perikanan di wilayah itu, di antaranya mengundang para investor, baik dari dalam maupun luar negeri, untuk mengembangkan usaha perikanan di daerah setempat dengan menjanjikan berbagai kemudahan.
Ia mengatakan Pemkot Tidore Kepulauan juga terus mendorong pengusaha lokal untuk mengembangkan usaha perikanan di daerah itu, baik dalam bentuk usaha penangkapan, pengolahan, maupun budi daya dengan menjanjikan berbagai insentif.
Pemkot Tidore Kepulauan terus membenahi berbagai infrastruktur untuk menunjang pengembangan industri perikanan dan industri lainnya, terutama penyediaan energi listrik, seperti mendorong pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) berkapasitas 2x7 MW yang mulai beroperasi pada 2015.
Ia juga mengatakan Pemkot Tidore Kepulauan terus mendorong pengembangan industri di bidang pertanian, seperti pengolahan pangan lokal menjadi produk makanan ringan dalam bentuk usaha mikro, sehingga bisa ditangani oleh warga setempat dengan modal dan peralatan usaha sederhana.
Salah satu usaha pengolahan pangan lokal yang telah dikembangkan, katanya, pengolahan ubi kayu menjadi berbagai bentuk produk makanan ringan yang untuk permodalan dan pengadaan peralatan produksinya mendapat bantuan dari Bank Indonesia (BI) Perwakilan Maluku Utara.
Tidore Kepulauan Berupaya Bangkitkan Kembali Industri Perikanan
Rabu, 21 Januari 2015 16:02 WIB