Ambon, 22/1 (Antara Maluku) - Direktur Lembaga Antar Iman Maluku (LAIM), Abidin Wakano menyatakan, pendidikan menghidupkan nilai seperti perdamaian dan persaudaraan dapat menangkal munculnya gerakan-gerakan radikal yang berpotensi menjadi aksi terorisme.
"Pentingnya pendidikan menghidupkan nilai tentang perdamaian dan persaudaraan ini dapat menangkal munculnya gerakan-gerakan radikal atau pun kekerasan yang bisa mengarah kepada aksi terorisme," katanya di Ambon, Jumat.
Meski seringkali disalah artikan, Abidin yang juga Ketua I Majelis Ulama Indonesia (MUI) Maluku mengatakan terorisme tidak mengacu pada ajaran agama tertentu, karena semua agama megajarkan hidup berperilaku baik.
Karena latar belakang munculnya gerakan-gerakan radikal yang berkaitan dengan agama dan dapat bermanifestasi menjadi aksi terorisme adalah pemahaman yang eksklusif mengenai agama itu sendiri.
Ia mencontohkan seseorang yang menganggap agama dan kepercayaannya yang paling benar akan cenderung memiliki rasa benci terhadap penganut keyakinan lainnya.
"Ketika pemahaman agama penuh dengan kebencian dan didukung berbagai faktor kepentingan sosial, politik dan ekonomi, dapat melahirkan gerakan radikal yang bisa mengarah pada aksi terorisme, yang dalam hal ini sangat bertentangan dengan ajaran Islam," tandas Abidin.
Mengatasi hal ini, para pemuka agama, kata dia, memiliki peran penting untuk mengarahkan dan memberikan pemahaman yang benar terkait makna dari ajaran agama yang juga mengandung pendidikan menghidupkan nilai.
"Memang ini tantangan besar bagi para pemuka agama, karena pendidikan menghidupkan nilai tidak hanya sebatas mengajarkan isi kitab suci saja. Namun, makna sesungguhnya adalah pentingnya mengenal kehidupan kita sebagai manusia, makhluk Tuhan dan bagaimana hidup dengan sesama," katanya.
Lebih lanjut, ia memandang, pendidikan menghidupkan nilai telah menjadi fokus utama dirinya bersama Ambon Reconciliation and Mediation Center (ARMC) yang berada di bawah IAIN Ambon sejak 2012.
Bersama dengan LAIM, mereka mencoba menerapkan pendidikan tersebut kepada para pemuka agama dari berbagai ajaran dan keyakinan di Maluku, mengenalkan mereka satu lain untuk sama-sama belajar melihat pentingnya nilai-nilai kehidupan.
"Pendidikan menghidupkan nilai dalam konsep yang theologis memang menjadi fokus LAIM sejak lama. Pemahaman ini juga bisa diajarkan di tingkat pendidikan formal yakni sekolah-sekolah," tegas Abidin Wakanno.
LAIM: Pendidikan Hidupkan Nilai Tangkal Terorisme
Jumat, 22 Januari 2016 20:05 WIB