Jakarta (Antara Maluku) - Pemerintah Indonesia mengaku tengah
berkoordinasi dan mengumpulkan data untuk membebaskan 10 WIB yang
disandera milisi asing di perairan Sulawesi Utara.
"Mereka
melakukan tindakan kriminal di wilayah Negara Kesatuan Republik
Indonesia," kata Sekretaris Kabinet Pramono Anung di Jakarta, Selasa.
Pramono mengungkapkan penyandera berasal dari negara tetangga yang enggan dia sebutkan.
Menurut
Pramono, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi sedang mengumpulkan data dan
berkoordinasi dengan polisi dan TNI untuk proses pembebasan kesepuluh WNI ini.
Dia juga mengungkapkan, motif penyanderaan adalah uang di mana penyandera meminta uang tebusan.
Pramono
menyebut penyanderaan ini sebagai perampokan dan pemerintah masih
mempelajari apakah uang tebusan itu dipakai untuk kepentingan kelompok
penyandera atau untuk kepentingan milisi di negara tetangga.
Menurut dia, pemerintah sudah menjalain kontak dengan pihak terkait untuk pembebasan sandera.
Mengenai
pengerahan tentara dan polisi untuk membebaskan para sandera, Pramono
mengatakan hal itu masih dikoordinasikan oleh pemerintah.
Pemerintah berkoordinasi untuk bebaskan WNI yang disandera
Selasa, 29 Maret 2016 13:02 WIB