Pemprov Papua Didorong Kembangkan Warisan Budaya
Jumat, 12 November 2010 7:28 WIB
Pemerintah provinsi Papua didorong untuk terus mengembangkan warisan budaya daerah itu, demikian satu dari tiga rekomendasi yang dihasilkan dari penyelenggaraan Konferensi internasional keanekaragaman budaya Papua dalam mosaik budaya Indonesia di Jayapura.
Tuan Wisnu peserta dari UNDP yang bertindak sebagai wakil tim perumus mengatakan ada sejumlah rekomendasi penting yang dihasilkan dalam konferensi yang berlangsung selama empat hari tersebut.
"Kami dari tim perumus menghasilkan sejumlah rekomendasi penting dalam konferensi ini," katanya kepada ANTARA di Jayapura, Papua, Kamis.
Hasil rekomendasi yang dibuat oleh tim perumus dan partisipan antara lain menghargai dan mendukung penuh upaya Pemprov Papua untuk melakukan konferensi keanekaragaman budaya Papua, mendorong Pemprov Papua memfasilitasi dan investasi kebudayaan Papua, dan juga mendorong Pemprov Papua untuk pengembangan warisan budaya Papua (meneliti dan dokumentasikan).
Selain itu mengakui pentingnya keterlibatan masyarakat lokal dalam kebudayaan Papua, menekankan pentingnya penguatan fungsi masyarakat lokal khususnya keterlibatan pemuda dan kaum perempuan dalam budaya serta mendorong pemerintah Indonesia untuk perlindungan keanekaragaman budaya Papua.
Dikatakannya, beberapa rekomendasi atau tema penting yang dihasilkan oleh tim perumus yang terdiri dari akademisi, peneliti atau pakar lainnya merupakan bagian dari hasil kerja sama tim selama konferensi tersebut berlangsung.
"Ini adalah kerja tim perumus dan partisipan yang terdiri dari beberapa unsur," katanya.
Konferensi internasional keanekaragaman budaya Papua dalam mosaik budaya Indonesia yang diselenggarakan 8-11 November 2010 itu diikuti 80 peserta dari luar negeri dan 300 peserta dari dalam negeri dengan berbagai latar belakang bidang pekerjaan.
Peserta konferensi mencakup, akademisi, perwakilan dari departemen kebudayaan dan pariwisata, Pemerintah Nasional Timor Leste, Papua New Guinea, Kepulauan Solomon, Vanuatu, Fiji, dan Pemerintah wilayah Kaledonia Baru, komunitas-komunitas agama dan budaya tradisional di Papua Organisasi Non Pemerintah (LSM).
Selain itu ahli yang mempromosikan budaya dan pariwisata, media profesional, dan Menteri serta duta besar dari negara-negara yang relevan.
Konferensi tersebut diselenggarakan oleh Pemerintah Provinsi Papua bekerjasama dengan Departemen Kebudayaan dan Pariwisata, UNDP Indonesia, WWF, dan UNESCO.