Pandemi COVID-19 berdampak pada realisasi program atau kegiatan Ambon smart city atau kota pintar, kata Kepala Dinas Kominfo dan Persandian Kota Ambon Joy Adriaansz.
"Peningkatan kasus dan kluster COVID-19 turut mempengaruhi realisasi program smart city, karena ada refocusing dan efesiensi anggaran yang dialihkan pada penanganan COVID-19," katanya, Kamis.
Ia mengatakan, hasil evaluasi kegiatan smart city di Kota Ambon oleh kementerian terkait, didapati bahwa dari 125 kegiatan yang terealisasi hanya 34 kegiatan.
Hingga akhir tahun 2021, dari total 125 kegiatan, hanya 34 kegiatan yang terealisasi, penjelasan telah disampaikan ke tim evaluator Smart City dari berbagai kementerian yakni Kominfo, PUPR, KemenPan-RB, Kantor Staf Presiden (KSP) dan sebagainya.
Ia mengatakan masalah ini tidak hanya terjadi di Ambon, tetapi semua kabupaten/kota yang menjadi percontoham kota pintar.
"Bahkan yang tidak termasuk smart City juga mengalami kondisi yang sama, karena anggaran digunakan untuk penanganan COVID-19 maupun penyediaan jaring pengaman sosial, hal tersebut bisa dipahami tim evaluator," katanya.
Baca juga: 25 kota di Indonesia dapat pendampingan menuju "Smart City"
Dalam presentasi disampaikan enam dimensi dalam pengembangan smart city di kota ambon, meliputi smart governance, smart branding, smart economy, smart living, smart society dan smart environment.
Program kerja unggulan yang mewakili masing – masing dimensi tersebut yakni pembangunan Command Center dan Ambon satu akses oleh Dinas Komunikasi Informatika Dan Persandian, Pengembangan Ambon City Of Music oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan serta Ambon Music Office (AMO).
Selain itu pengembangan Urban Farming dan pertanian organik oleh Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan serta pengadaan standar kemeterologian oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan.
Juga program “On The Spot Promotion KB” dan Pelayanan KB Mobile oleh Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana, Forum Anak Kota Ambon oleh Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Masyarakat dan Desa, serta Pembuatan Bank Sampah oleh Dinas Lingkungan Hidup dan Persampahan.
Sejak tahun 2019, katanya, kota Ambon masuk dalam 100 kabupaten/kota terpilih pengembangan Smart City . Selanjutnya pengembangan Smart City ini terus dievaluasi tiap tahun
"Evaluasi tahap dua yang dilakukan saat ini bertujuan melihat kesesuaian Smart City di kota Ambon, apakah mengalami peningkatan atau tidak, jika dikaitkan dengan masterplan yang telah kita susun," tandasnya.
Sementara itu, Plh Sekretaris Kota Ambon, Rulien Purmiassa, menyampaikan apresiasi terhadap dukungan kementerian dan lembaga terkait terhadap implementasi Ambon Smart City.
Implementasi Smart City bukan karena merupakan kebijakan secara nasional untuk kota Ambon saja, tapi merupakan kebutuhan dari seluruh masyarakat.
Baca juga: Pemkot Ambon siap wujudkan program "smart city"
Baca juga: Richard : butuh sinergi berbagai pihak wujudkan Ambon "Kota Pintar"
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2021
"Peningkatan kasus dan kluster COVID-19 turut mempengaruhi realisasi program smart city, karena ada refocusing dan efesiensi anggaran yang dialihkan pada penanganan COVID-19," katanya, Kamis.
Ia mengatakan, hasil evaluasi kegiatan smart city di Kota Ambon oleh kementerian terkait, didapati bahwa dari 125 kegiatan yang terealisasi hanya 34 kegiatan.
Hingga akhir tahun 2021, dari total 125 kegiatan, hanya 34 kegiatan yang terealisasi, penjelasan telah disampaikan ke tim evaluator Smart City dari berbagai kementerian yakni Kominfo, PUPR, KemenPan-RB, Kantor Staf Presiden (KSP) dan sebagainya.
Ia mengatakan masalah ini tidak hanya terjadi di Ambon, tetapi semua kabupaten/kota yang menjadi percontoham kota pintar.
"Bahkan yang tidak termasuk smart City juga mengalami kondisi yang sama, karena anggaran digunakan untuk penanganan COVID-19 maupun penyediaan jaring pengaman sosial, hal tersebut bisa dipahami tim evaluator," katanya.
Baca juga: 25 kota di Indonesia dapat pendampingan menuju "Smart City"
Dalam presentasi disampaikan enam dimensi dalam pengembangan smart city di kota ambon, meliputi smart governance, smart branding, smart economy, smart living, smart society dan smart environment.
Program kerja unggulan yang mewakili masing – masing dimensi tersebut yakni pembangunan Command Center dan Ambon satu akses oleh Dinas Komunikasi Informatika Dan Persandian, Pengembangan Ambon City Of Music oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan serta Ambon Music Office (AMO).
Selain itu pengembangan Urban Farming dan pertanian organik oleh Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan serta pengadaan standar kemeterologian oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan.
Juga program “On The Spot Promotion KB” dan Pelayanan KB Mobile oleh Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana, Forum Anak Kota Ambon oleh Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Masyarakat dan Desa, serta Pembuatan Bank Sampah oleh Dinas Lingkungan Hidup dan Persampahan.
Sejak tahun 2019, katanya, kota Ambon masuk dalam 100 kabupaten/kota terpilih pengembangan Smart City . Selanjutnya pengembangan Smart City ini terus dievaluasi tiap tahun
"Evaluasi tahap dua yang dilakukan saat ini bertujuan melihat kesesuaian Smart City di kota Ambon, apakah mengalami peningkatan atau tidak, jika dikaitkan dengan masterplan yang telah kita susun," tandasnya.
Sementara itu, Plh Sekretaris Kota Ambon, Rulien Purmiassa, menyampaikan apresiasi terhadap dukungan kementerian dan lembaga terkait terhadap implementasi Ambon Smart City.
Implementasi Smart City bukan karena merupakan kebijakan secara nasional untuk kota Ambon saja, tapi merupakan kebutuhan dari seluruh masyarakat.
Baca juga: Pemkot Ambon siap wujudkan program "smart city"
Baca juga: Richard : butuh sinergi berbagai pihak wujudkan Ambon "Kota Pintar"
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2021